Ooh.. Jauhar Alhayah…Dikau “Se…suatu” Banget!
Waktu
berjalan dengan cepat wahai sobat, mungkin bukan hanya aku yang merasakan hal
itu mungkin dirimu juga merasakan hal yang sama. Tidak terasa sekarang sudah
menginjak semester 5. Dan tidak terasa umur Jurnal kampus ini “ Jauhar Al-hayah’ “ sudah
berumur 2 tahun, hari milad nya pas
tanggal 1 Januari 2012. Tahun baru merupakan moment tidak terlupakan bagi kami
para vionir perintis jurnal kampus ini, semua berawal dari sebuah idealisme
kaum muda yang mempunyai semangat untuk melakukan “Change “ yang berarti
dan ingin memberikan sebuah kontibusi yang posistif bagi kampus. “ Walaupun kontribusi yang sederhana mengapa
tidak kita wujudkan”. Perkataan itu yang muncul dibenak saya. Kesalahan
kita adalah kita sering sekali menyepelekan hal yang sederhana,tetapi pada
hakikatnya jika hal itu dilakukan secara istiqomah pasti akan membrikan kontribusi
yang posotif.
Ku coba mengenang perjuangan itu……. “ (
m..m…m…)” ya ketika itu pergolakan
pemikiran kami waktu semester pertama begitu menggelora, waktu yang kosong kami gunakan untuk ber “munaqoshah”
berdebat atau menggali dan meperuncingkan wacana-wacana yang kontovesial. Semua teman seiya dan sekata. “jika dosen tidak ada, kita isi dengan pembahasan-pembahasan
“ . itu komitem kami saat
itu.
Dan tradisi keilmuan itu kami
pelihara, bahkan kan kami mengembangkannya ke arah dunia jurnalis “ dunia tulis
menulis” . maka aku dipercaya untuk
menahkodai jurnal kampus ini dengan sebuah visi “
jauhar dijadikan oase untuk menumbuh kembangankan kecerdasan intetelektual,
emosional dan spiritual. “ itu kira-kira arah Jauhar…
“ Asbabul wurud “ nama
JAUHAR AL-HAYAH
Musyarah sudah selesai
kira-kira malem itu jam 21.00 beres (jika tidak salah), maka kata Jauhar alhayah
terpilih menjadi nama bagi jurnal kampus
saat itu, tentunya mengandung makna filosofis yang dalem, jika kita translit
kedalam bahasa indonesia, Jauhar itu mutiara/ subtansi (terjemahan kalimat
dalam bahasa arab bisa mengadung arti yang banyak, lihat kamus Al-Munawwir),
dan hayah adalah kehidupan, jadi secara simpelnya jauhar Al-hayah adalah
mutiara kehidupan. Kami ingin tulisan-tulisan kami menjadi sebuah oase dan
inspirasi untuk menjdikan hidup lebih hidup.
Laper cuii…. keHujanan …..
kemaleman.
“
Cabut cui.. udah malem nih, kita harus mengeksekusi tulisan-tulisan biar nanti
Jauhar Alhayah dilahirkan pas tahun baru “
ku bisikan perkataan itu ke teman ku Ardie (sekarang dia sudah
syahid di medan jihad perkuliahan= cuti entah sampai kapan). Kami pun
langsung melesat ke rumahnya untuk mengeksekusi tulisan-tulisan. Ditengah jalan
hujan pun turun membasahi setiap lekuk badan kami. Angin bertiup dengan
kencang. Menerjang dan memporak-porandakan rambut kami yang tadinya tersusun
rapih. (lebay.com). akhirnya kami sampai dengan basah kuyuf, dan perut kamipun
sudah berteriak-teriak karena kedinginan.
“
Apapun Yang Terjadi Jauhar Harus Terbit Pas Tahun
Baru “ itu tekadku dalam hati. Ku ganti baju ku yang basah dan
kami hangatkan perut kami dengan makanan. Sudah beres makan ku langsung
meloncat didepan komputer , jari jemariku dengan semangat memijit keybord untuk
merangkai kata-kata menjadi sebuah tulisan yang siap di louncing.
Subuuuuh-subuuuh….wake up BRO.. !!!!
Suara
adzan sudah berkumandang, kami pun mengambil wudhu untuk sholat shubuh. Setelah
selesai sholat ku beranjak lagi untuk mengetik tulisan-tulisan yang telah
dikirim oleh sebagian teman untuk di muat di jurnal.
Alhamduliah
ku berucap dengan bahagia beres juga ternyata, “
tekad membuat kekuatan kita maksimal, tekad yang kadang menjadikan apa yang
menurut kita tidak bisa menjadi bisa” itu pelajaran yang ku ambil.
Kami
menuju kampus untuk melouncing jurnal jauhar al-hayah. Kami berangkat agak
cepat. Karena pada malam tahun baru itu kami juga akan mengikuti latihan dasar
kemepemimpinan yang diadakan oleh HMI kom.Thawalib.
setelah jurnal di loucing kami mersa bahagia tiada kiranya. Ya kita telah
membuat “ se..suatu “ dalam hidup ini.
Insallah
jurnal kampus ini akan menjadi sebuah “carakter building “ untuk terbangunya
para inteletual muda yang tajam dalam tulisan, mengutaran sebuah wacana atau
masalah dengan argument yang bisa dipertanggung jawabkan.
Kita bisa berumur panjang dengan menulis. Believe it or not
!, Ibnu Qoyyim, Ibnu Taimiyyah, Ibnu katsir dan ibnu-ibnu yang lainya. Jasad
Mereka telah meninggalkan dunia. Tetapi ilmu, pemikiran, dan penceraham mereka
tetap hidup dan menghidupkan jiwa-jiwa yang haus akan ilmu dan pencerahan.
0 komentar:
Posting Komentar