Sabtu, 24 Maret 2012

Jurnal Kampus “ Jauhar “ Dan Sebuah Idealisme



Ooh.. Jauhar Alhayah…Dikau “Se…suatu” Banget!

                       Waktu berjalan dengan cepat wahai sobat, mungkin bukan hanya aku yang merasakan hal itu mungkin dirimu juga merasakan hal yang sama. Tidak terasa sekarang sudah menginjak semester 5. Dan tidak terasa umur Jurnal kampus ini           “ Jauhar Al-hayah’ “ sudah berumur  2 tahun, hari milad nya pas tanggal 1 Januari 2012. Tahun baru merupakan moment tidak terlupakan bagi kami para vionir perintis jurnal kampus ini, semua berawal dari sebuah idealisme kaum muda yang mempunyai semangat untuk melakukan “Change “ yang berarti dan ingin memberikan sebuah kontibusi yang posistif bagi kampus.  “ Walaupun kontribusi yang sederhana mengapa tidak kita wujudkan”. Perkataan itu yang muncul dibenak saya. Kesalahan kita adalah kita sering sekali menyepelekan hal yang sederhana,tetapi pada hakikatnya jika hal itu dilakukan secara istiqomah pasti akan membrikan kontribusi yang posotif.

                  Ku coba mengenang perjuangan itu……. “ ( m..m…m…)”  ya ketika itu pergolakan pemikiran kami waktu semester pertama begitu menggelora,  waktu yang kosong kami gunakan untuk ber “munaqoshah” berdebat atau menggali dan meperuncingkan wacana-wacana yang kontovesial.  Semua teman seiya dan sekata. “jika dosen tidak ada, kita isi dengan pembahasan-pembahasan “ .  itu komitem kami saat itu.

                 Dan tradisi keilmuan itu kami pelihara, bahkan kan kami mengembangkannya ke arah dunia jurnalis “ dunia tulis menulis” .  maka aku dipercaya untuk menahkodai jurnal kampus ini dengan sebuah visi “ jauhar dijadikan oase untuk menumbuh kembangankan kecerdasan intetelektual, emosional dan spiritual. “ itu kira-kira arah Jauhar…

“  Asbabul wurud  “ nama JAUHAR AL-HAYAH

                 Musyarah sudah selesai kira-kira malem itu jam 21.00 beres (jika tidak salah), maka kata Jauhar alhayah  terpilih menjadi nama bagi jurnal kampus saat itu, tentunya mengandung makna filosofis yang dalem, jika kita translit kedalam bahasa indonesia, Jauhar itu mutiara/ subtansi (terjemahan kalimat dalam bahasa arab bisa mengadung arti yang banyak, lihat kamus Al-Munawwir), dan hayah adalah kehidupan, jadi secara simpelnya jauhar Al-hayah adalah mutiara kehidupan. Kami ingin tulisan-tulisan kami menjadi sebuah oase dan inspirasi untuk menjdikan hidup lebih hidup.
Laper cuii…. keHujanan ….. kemaleman.
                 “ Cabut cui.. udah malem nih, kita harus mengeksekusi tulisan-tulisan biar nanti Jauhar Alhayah dilahirkan pas tahun baru “  ku bisikan perkataan itu ke teman ku Ardie (sekarang dia sudah syahid di medan jihad perkuliahan= cuti entah sampai kapan). Kami pun langsung melesat ke rumahnya untuk mengeksekusi tulisan-tulisan. Ditengah jalan hujan pun turun membasahi setiap lekuk badan kami. Angin bertiup dengan kencang. Menerjang dan memporak-porandakan rambut kami yang tadinya tersusun rapih. (lebay.com). akhirnya kami sampai dengan basah kuyuf, dan perut kamipun sudah berteriak-teriak karena kedinginan.

                 “ Apapun Yang Terjadi Jauhar Harus Terbit Pas Tahun Baru “ itu tekadku dalam hati. Ku ganti baju ku yang basah dan kami hangatkan perut kami dengan makanan. Sudah beres makan ku langsung meloncat didepan komputer , jari jemariku dengan semangat memijit keybord untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah tulisan yang siap di louncing.

Subuuuuh-subuuuh….wake up BRO.. !!!!

                 Suara adzan sudah berkumandang, kami pun mengambil wudhu untuk sholat shubuh. Setelah selesai sholat ku beranjak lagi untuk mengetik tulisan-tulisan yang telah dikirim oleh sebagian teman untuk di muat di jurnal.

                 Alhamduliah ku berucap dengan bahagia beres juga ternyata, “ tekad membuat kekuatan kita maksimal, tekad yang kadang menjadikan apa yang menurut kita tidak bisa menjadi bisa” itu pelajaran yang ku ambil.

                 Kami menuju kampus untuk melouncing jurnal jauhar al-hayah. Kami berangkat agak cepat. Karena pada malam tahun baru itu kami juga akan mengikuti latihan dasar kemepemimpinan yang diadakan oleh HMI  kom.Thawalib. setelah jurnal di loucing kami mersa bahagia tiada kiranya. Ya kita telah membuat “ se..suatu “ dalam hidup ini.

                 Insallah jurnal kampus ini akan menjadi sebuah “carakter building “ untuk terbangunya para inteletual muda yang tajam dalam tulisan, mengutaran sebuah wacana atau masalah dengan argument yang bisa dipertanggung jawabkan.

                 Kita bisa berumur panjang dengan menulis. Believe it or not !, Ibnu Qoyyim, Ibnu Taimiyyah, Ibnu katsir dan ibnu-ibnu yang lainya. Jasad Mereka telah meninggalkan dunia. Tetapi ilmu, pemikiran, dan penceraham mereka tetap hidup dan menghidupkan jiwa-jiwa yang haus akan ilmu dan pencerahan.
                
                

                


0 komentar:

Posting Komentar