Sabtu, 24 Maret 2012

KONSEPSI SYUKUR DALAM PERFECTIF PARA PEMIKIR BARAT


KONSEPSI SYUKUR DALAM PERFECTIF
PARA PEMIKIR BARAT
Oleh : Boedakz Baghe’er

“ Apapun Yang Kita Pikirkan Dan Syukuri, Kita Akan Mendapatknya Lagi “ ( DR. John Demartini )

Syukur merupakan element terpenting dalam manajement kebahagiaan. Syukur dalam khazanah dan literatur islam sangat banyak tetapi sangat miskin dari pengamalannya. Tulisan ini muncul  untuk membuka wacana konsep islam yang agung yaitu “ Syukur “ melalui pendekatan barat. Hal ini akan menunjukan bahwa islam adalah produk Tuhan yang akan senantiasa selaras dengan hidup dan kehidupan manusia.
            Saya tertarik dengan sebuah Buku kecil yang berjudul “The Secret “, buku yang mengulas segala rahasia tentang kebahagian hidup. Termasuk ulasanya tentang konsep syukur, saya renungkan semua teori-teori itu bermuara pada Konsepsi islam. Sederhanya, konsep-konsep pemikir barat itu sudah ada dalam islam. Namun pembahasan yang membongkar konsep itu sampai akar-akarnya kurang atau mahalahan tidak ada. Sebuah konsep islam yang dikontektulaisasikan dengan kekinian dalam perefctif konsepsi interpretasi.
            Pesan dari DR.Joe Vitale apa yang anda laukan saat ini untuk mulai mengubah hidup anda ?, hal yang pertama yang dapat anda mulai adalah membuat daftar hal-hal yang anda syukuri. Ini akan memindahkan energi dan mulai memindahkan fikiran anda. Jika sebelumnya anda berfokus pada pada apa yang tidak anda miliki , keluhan dan masalah anda, sekarang anda melangkah ke arah yang berbeda ketika anda melakukan latihan ini. Anda mulai bersyukur untuk semua hal yang menyengkan anda “ .ini adalah sebuah analisis filosofis tentang konsep syukur yang ditinjau dalam perfectif dampak psikologis dari rasa syukur. Konsep barat hanya sampai batas “ kebahagiaan “ tetapi konsepsi syukur ala seorang muslim adalah sebagai wujud ibadah.konsep syukur islam lebih mengena pada subtansi kehidupan, yaitu untuk ibadah. Menjadi Hamba Allah seutuhnya.
 Adapun kebahagiaan itu adalah konsekuensi dari syukur itu sendiri. Termasuk tambahan nikmat dari tuhan atas sikap syukur kita adalah merupana sebuah konsekuensi ( the law of atraction ). Jika ada sebab maka akan lahirlah akibat. Maka sebab syukur maka akan lahirlah kebahagiaan dan tambahan nikmat yang lain.

Syukur menselaraskan diri dengan alam dan Tuhan
            Syukur akan membawa pikiran pikiran anda selaras dengan hukum tarik menarik dan fitrah perubahan. Bahwa perubahan akan senantiasa diawali dengan berfikir benar. Dan syukur sala satu hal yang membukan ke arah pemikiran yang benar.
 “ Jika anda baru mengetahui bahwa perasaan syukur membawa seluruh pikiran anda lebih selaras dengan energi-energi kreatif semesta. Renungkanlah dengan baik. Anda akan memahami bahwa hal itu memang benar “                  ( Wallance wattles)

Romantis Dunia Akhirat Dengan Mengamalkan Konsep Syukur         
Syukur membuat efek besar untuk peruban diri anda, ataupun lingkuangan anda. Termasuk keromantisan anda dengan suami atau istri anda ( bagi yang Punya bro !!! ).
“ ketika seorang pria mengetahui istrinya mereka menghargai hal-hal kecil yang mereka lakukan, apa tindakan mereka ?, mereka ingin melakukan hal itu lagi, ini semua sola penghargaan. Penghargaan ( ungkapan syukur ) akan menarik segalanya. Penghargaan menarik dukungan “. (DR. John Gray, Psikolog, Pengarang, dan Motivator kelas kakap ).

Muslim VS Barat dalam pengamalan syukur
Sampean muslim ??. dasar..!!!, Islam KTP ?.  ya gambran kita-kita orang yang mengaku seorang muslim yang jauh dari nilai-nilai islam itu sendiri. Kita Malu sangat menunjukan identitas kemusliman kita. Kita hanya dibibir mengucapkan syukur sedangakan dalam hati yang paling dalam kita melakukan “ demo kepada Tuhan “ demo dalam dunia metafisik “ kok hidup aku begini. Kok kehidupan ku tidak seperti orang lain”. Ataupun ungkapan rintihan –rintihan jiwa yang lainnya yang hanya anda dan tuhan yang mengetahuinya. Mengaku aktivis islam yang membela suara rakyat tetapi ketika adzan berkumdangan dia tidak menghiraukan “ajakan Tuhan”. Dimanakah kemusliman kita Bro..??. sibuk dengan dunia, sibuk dengan “ sesuatu “ yang diluar diri kita. Jarang kita melakuakn muhasabha / intropeksi diri. Amalan-amlan baik apa yang sudah kita lakukan untuk kehidupan sesudah mati kita ??.
            Barat lebih “ islam “ dari pada islam itu sendiri. Believe it or not. Coba kita lihat sekolah-sekolah non islam semua very-very exellen, kedisiplinan mereka terapkan dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebersiahan mereka utamakan. Bandingakan dengan sekolah-sekolah islam ataupun pesantren selakalipun yang jika kita meliaht WC nya pasti beraroma seribu satu aroma yang membuat kita pening dan “ The Fly “. Dimanakah konsep “ kebersihan itu sebagian dari iman “ itu hanya penghias bibir dan selogan belaka yang builsit di kehidupan nyata. Ok Mari Bangkit… Jadi Muslim Yang Sejati.


            Coba kita renungkan perkataan dari pemikir barat yang satu ini untuk bahan perbandingan (study comparatif ), Jamess Ray berkata “ bagi saya, syukur adalah sesuatu latihan yang penuh daya. Setiap pagi saya bangun dan berucap,      “ terima kasih “. Setiap pagi, ketika kaki menyentuh lantai, “ terima kasih “ kemudian saya mulai memikirkan apa yang saya syukuri sambil menyikat gigi dan melakukan hal-hal yang biasa saya  lakukan di pagi hari. Saya tidak hanya memikirkannya sambil melakukan hal-hal rutin, tetapi saya juga mengungkapkan dan merasakan perasaan-persaan syukur itu “.

Syukur membuat hidup lebih hidup.
“ Jika kamu bersykur maka aku kan tambahkan nikmat ku “,  itu kata Tuhan, mari kita bedah konsep syukur dari pesan Tuhan tadi dengan racikan-racikan para pemikir sehingga semangat kita untuk menjadi insan yang selalu bersykur any where any time bisa menjadi semangat yang membaja. Yu ah kita ekplorasi …. Cui…
“ Begitu Anda Merasakan Berbeda Terhadap Apa Yang Sudah Anda Miliki, Anda Akan Mulai Menarik Lebih Banyak Kebaikan Dalam Hidup. Anda Dapat Menyukurinya Lebih Banyak Hal. Sebelum Itu Anda Melihat Ke Sekitar Dan Berkata, “ Saya Tidak Memilkik Mobil Yang Saya Inginkan, Saya Tidak Memilki Kesehatan Kesehatan Yang Saya Inginkan, Saya Tidak Memilki Rumah Yang Saya Inginkan, Wah Bahaya …!!! “ Semua Itu Adalah Hal Yang Tidak Anda Inginkan, Berfokuslah Pada Apa Yang Sudah Anda Milki, Yang Anda Syukuri. Mungkin Anda Memilki Mata Untuk Membaca Tulisan Ini, Mungkin Pakaian Yang Anda Milki. Ya .. Mungkin Anda Lebih Ingin Memilki Sesuatu Yang Lain Dan Mungkin Anda Akan Mendapatkanya Dalam Waktu Yang Tidak Lama Lagi Jika Anda Mulai Merasa Bersyukur  Untuk Apa Yang Sudah Anda Milki “ ( DR.Joe Vitale ).
Mustahil mendatangkan segala hal jika kita tidak pandai beryukur, Why ??.  coz pikiran dan persaan kita  yang kita pancarkan ketika kita tidak merasa bersyukur adalah emosi-emosi negatif. Apakah itu iri hati, kesalahan, ketidak puasan , atau persaan-persaan tidak cukup . semua itu lambat laun akan mendatangkan apa yang tidak kita inginkan. Logika sederhanya, karena kita telah menseting fikiran kita untuk hal-hal negatif. Coba kita berlatih selalu menseting fikiran ke prekuensi posisitif. Ketika anda berburuk sangka kepada Allah atas sesuatu yang menimpa anda, dan ketika anda berprasangka baik terhadap hal tersebut. Pasti dari dua pola fikir tersebut akan menghasilkan kondisi kejiwaan dan kondisi lingkungan yang berbeda. Tidak percaya?, cobalah !!!.
Mari dari sekarang kita melatih diri kita untuk senatiasa bersyukur untuk apa yang sudah kita milki. Ketika kita mulai memikirkan hal-hal yang kita syukuri dalam hidup. Kita akan takjub pada begitu banyak pikiran-pikiran  yang mendatangkan  lebih banyak dari apa  yang kita syukuri, ini bukti kebenaran janji Tuhan  “ lainsyakartum Laazidannakum “ , jika kamu bersyukur maka aku akan tambahkan nikmat Ku.

Bersyukur Setiap Hari Adalah Sala Satu Syarat Untuk Medatangkan Kekayaan ( Walles Wattess).

Kekayaan bukanlah materi belaka, kekayaan yang hakiki adalah kekayaan jiwa, jiwa yang selalu merdeka, jiwa  jiwa yang terbebas dari pembudakn diri oleh harta, tahta dan wanita itulah kekayaan jiwa seutuhnnya. Semua hidupnya hanya diniatkan hanya untuk mengabdi kepada Tuhan. Tidak tanduknya selaras dengan Pesan-pesan Tuhan, selalu menselaraskan hati, uacapan dan tindakan nya. Mengintegrasikan dirinya dengan fitrah. Dan semua itu di awali dengan syukur. Rasa syukur yang menjadi jembatan untuk bercumbu dengan Tuhan. Karena rasa syukur itu membuka kebutaan jiwa kepada nikmat-nikmat Tuhan yang sudah diberikan.

Orang kaya yang Miskin dan Orang Miskin yang Kaya
Orang kaya tidak mensukuri kekayaannya, maka kekayaan tidak akan berkah dan cendrung hilang tampa mampaat. Berbeda dengan manusia apa adanya yang senantiasa bersykur kehidupanya begitu damai dan menjadi inspirasi untuk kita. Hal ini kita bisa lihat dari sejarah salafus sholeh ( para sahabat rasululah ), dimana kekurangan mereka dalam materi tidak mengsurutkan langkah mereka untuk senantiasa bergerak dan melangkah membawa “ misi suci “ khoerunnas anfauuhum Linnas. Begitu bayak kisah para sahabat rasuullah yang hidup dalam kesederhanaan tetapi jiwa mereka sungguh agung dan mulia. Cita-cita mereka begitu tinggi. Jasad mereka dibumi tetapi visi misinya tergantung bahkan menembus langit. Merobek alam metafisik. Jiwa mereka menari-nari di atas kenikmatan abadi, nikmat syurgawi walaupun jasad mereka masih di bumi. Subhannallah. Ketika mereka dibarisan garda depan dalam peperangan mereka mengatan “ kesinilai hai kematian,,!!! Aku sudah mencium Bau syurga itu allahu akbarr…. Kapan kah kita merasakan kenikmatan itu, sehingga kita bisa mengucapkan kalimat itu “ kesisnilah wahai kematian..!!! Aku sudah mencium bau syurga itu“.

Bagaimanapun keadaan kita, kita harus melatih diri untuk senantiasa berfikir positif dan senantiasa bersyukur terhadapap apa yang kita milki. Toh kita masih diberi kesehatan. Yang jika kita renungkan kesehatan itu sangat mahal. Coba pikirkan orang yang senantiasa harus mecuci darau tiap minggunya??, manusi yang tidak bisa melihat dan sebagainya. Jika mata, kesehatan ataupu hal yang lain yang ada dalm diri kita, bisa kita jUla. Saya yakin kita tidak akan rela walau dibeli dengan tumpukan emas sekalipun. Mudah-mudahan kita digolongkan pada golongan orang yang sedkit. Yaitu golongan oarang-orang yang senantiasa bersykur. Aamin yaa Rabb…..

“ Banyak Orang Yang Menjalani Hidup Dengan Cukup Benar, Tetapi Tetap Miskin Karena Kurang Bersykur (Wallance wattles ) 

0 komentar:

Posting Komentar