KONSEPSI
SYUKUR DALAM PERFECTIF
PARA
PEMIKIR BARAT
Oleh : Boedakz Baghe’er
“ Apapun Yang Kita Pikirkan Dan Syukuri, Kita
Akan Mendapatknya Lagi “ ( DR.
John Demartini )
Syukur merupakan
element terpenting dalam manajement kebahagiaan. Syukur dalam khazanah dan
literatur islam sangat banyak tetapi sangat miskin dari pengamalannya. Tulisan
ini muncul untuk membuka wacana konsep
islam yang agung yaitu “ Syukur “ melalui pendekatan barat. Hal ini akan
menunjukan bahwa islam adalah produk Tuhan yang akan senantiasa selaras dengan
hidup dan kehidupan manusia.
Saya tertarik dengan sebuah Buku kecil yang berjudul “The
Secret “, buku yang mengulas segala rahasia tentang kebahagian hidup. Termasuk
ulasanya tentang konsep syukur, saya renungkan semua teori-teori itu bermuara
pada Konsepsi islam. Sederhanya, konsep-konsep pemikir barat itu sudah ada dalam
islam. Namun pembahasan yang membongkar konsep itu sampai akar-akarnya kurang atau
mahalahan tidak ada. Sebuah konsep islam yang dikontektulaisasikan dengan
kekinian dalam perefctif konsepsi interpretasi.
Pesan
dari DR.Joe Vitale “ apa yang anda laukan saat
ini untuk mulai mengubah hidup anda ?, hal yang pertama yang dapat anda mulai
adalah membuat daftar hal-hal yang anda syukuri. Ini akan memindahkan energi
dan mulai memindahkan fikiran anda. Jika sebelumnya anda berfokus pada pada apa
yang tidak anda miliki , keluhan dan masalah anda, sekarang anda melangkah ke
arah yang berbeda ketika anda melakukan latihan ini. Anda mulai bersyukur untuk
semua hal yang menyengkan anda “ .ini
adalah sebuah analisis filosofis tentang konsep syukur yang ditinjau dalam
perfectif dampak psikologis dari rasa syukur. Konsep barat hanya sampai batas “
kebahagiaan “ tetapi konsepsi syukur ala seorang muslim adalah sebagai wujud
ibadah.konsep syukur islam lebih mengena pada subtansi kehidupan, yaitu untuk
ibadah. Menjadi Hamba Allah seutuhnya.
Adapun kebahagiaan itu adalah konsekuensi dari
syukur itu sendiri. Termasuk tambahan nikmat dari tuhan atas sikap syukur kita
adalah merupana sebuah konsekuensi ( the law of atraction ). Jika ada sebab
maka akan lahirlah akibat. Maka sebab syukur maka akan lahirlah kebahagiaan dan
tambahan nikmat yang lain.
Syukur menselaraskan diri
dengan alam dan Tuhan
Syukur
akan membawa pikiran pikiran anda selaras dengan hukum tarik menarik dan fitrah
perubahan. Bahwa perubahan akan senantiasa diawali dengan berfikir benar. Dan
syukur sala satu hal yang membukan ke arah pemikiran yang benar.
“ Jika anda baru
mengetahui bahwa perasaan syukur membawa seluruh pikiran anda lebih selaras
dengan energi-energi kreatif semesta. Renungkanlah dengan baik. Anda akan
memahami bahwa hal itu memang benar “ ( Wallance wattles)
Romantis Dunia Akhirat
Dengan Mengamalkan Konsep Syukur
Syukur membuat efek
besar untuk peruban diri anda, ataupun lingkuangan anda. Termasuk keromantisan
anda dengan suami atau istri anda ( bagi yang Punya bro !!! ).
“ ketika
seorang pria mengetahui istrinya mereka menghargai hal-hal kecil yang mereka
lakukan, apa tindakan mereka ?, mereka ingin melakukan hal itu lagi, ini semua
sola penghargaan. Penghargaan ( ungkapan syukur ) akan menarik segalanya.
Penghargaan menarik dukungan “. (DR. John Gray, Psikolog, Pengarang, dan
Motivator kelas kakap ).
Muslim VS Barat dalam
pengamalan syukur
Sampean muslim ??.
dasar..!!!, Islam KTP ?. ya gambran
kita-kita orang yang mengaku seorang muslim yang jauh dari nilai-nilai islam
itu sendiri. Kita Malu sangat menunjukan identitas kemusliman kita. Kita hanya
dibibir mengucapkan syukur sedangakan dalam hati yang paling dalam kita
melakukan “ demo kepada Tuhan “ demo dalam dunia metafisik “ kok hidup aku
begini. Kok kehidupan ku tidak seperti orang lain”. Ataupun ungkapan rintihan
–rintihan jiwa yang lainnya yang hanya anda dan tuhan yang mengetahuinya.
Mengaku aktivis islam yang membela suara rakyat tetapi ketika adzan
berkumdangan dia tidak menghiraukan “ajakan Tuhan”. Dimanakah kemusliman kita
Bro..??. sibuk dengan dunia, sibuk dengan “ sesuatu “ yang diluar diri kita.
Jarang kita melakuakn muhasabha / intropeksi diri. Amalan-amlan baik apa yang sudah
kita lakukan untuk kehidupan sesudah mati kita ??.
Barat
lebih “ islam “ dari pada islam itu sendiri. Believe it or not. Coba kita lihat
sekolah-sekolah non islam semua very-very exellen, kedisiplinan mereka terapkan
dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebersiahan mereka utamakan.
Bandingakan dengan sekolah-sekolah islam ataupun pesantren selakalipun yang
jika kita meliaht WC nya pasti beraroma seribu satu aroma yang membuat kita
pening dan “ The Fly “. Dimanakah konsep “ kebersihan itu sebagian dari iman “
itu hanya penghias bibir dan selogan belaka yang builsit di kehidupan nyata. Ok
Mari Bangkit… Jadi Muslim Yang Sejati.
Coba kita renungkan
perkataan dari pemikir barat yang satu ini untuk bahan perbandingan (study
comparatif ), Jamess Ray berkata “ bagi
saya, syukur adalah sesuatu latihan yang penuh daya. Setiap pagi saya bangun
dan berucap, “ terima kasih “.
Setiap pagi, ketika kaki menyentuh lantai, “ terima kasih “ kemudian saya mulai
memikirkan apa yang saya syukuri sambil menyikat gigi dan melakukan hal-hal
yang biasa saya lakukan di pagi hari.
Saya tidak hanya memikirkannya sambil melakukan hal-hal rutin, tetapi saya juga
mengungkapkan dan merasakan perasaan-persaan syukur itu “.
Syukur membuat hidup lebih
hidup.
“ Jika kamu bersykur
maka aku kan tambahkan nikmat ku “, itu kata Tuhan, mari
kita bedah konsep syukur dari pesan Tuhan tadi dengan racikan-racikan para
pemikir sehingga semangat kita untuk menjadi insan yang selalu bersykur any
where any time bisa menjadi semangat yang membaja. Yu ah kita ekplorasi …. Cui…
“
Begitu Anda Merasakan Berbeda Terhadap Apa Yang Sudah Anda Miliki, Anda Akan
Mulai Menarik Lebih Banyak Kebaikan Dalam Hidup. Anda Dapat Menyukurinya Lebih
Banyak Hal. Sebelum Itu Anda Melihat Ke Sekitar Dan Berkata, “ Saya Tidak
Memilkik Mobil Yang Saya Inginkan, Saya Tidak Memilki Kesehatan Kesehatan Yang
Saya Inginkan, Saya Tidak Memilki Rumah Yang Saya Inginkan, Wah Bahaya …!!! “
Semua Itu Adalah Hal Yang Tidak Anda Inginkan, Berfokuslah Pada Apa Yang Sudah
Anda Milki, Yang Anda Syukuri. Mungkin Anda Memilki Mata Untuk Membaca Tulisan
Ini, Mungkin Pakaian Yang Anda Milki. Ya .. Mungkin Anda Lebih Ingin Memilki
Sesuatu Yang Lain Dan Mungkin Anda Akan Mendapatkanya Dalam Waktu Yang Tidak
Lama Lagi Jika Anda Mulai Merasa Bersyukur
Untuk Apa Yang Sudah Anda Milki “ ( DR.Joe Vitale ).
Mustahil mendatangkan
segala hal jika kita tidak pandai beryukur, Why ??. coz pikiran dan persaan kita yang kita pancarkan ketika kita tidak merasa
bersyukur adalah emosi-emosi negatif. Apakah itu iri hati, kesalahan, ketidak
puasan , atau persaan-persaan tidak cukup . semua itu lambat laun akan
mendatangkan apa yang tidak kita inginkan. Logika sederhanya, karena kita telah
menseting fikiran kita untuk hal-hal negatif. Coba kita berlatih selalu
menseting fikiran ke prekuensi posisitif. Ketika anda berburuk sangka kepada
Allah atas sesuatu yang menimpa anda, dan ketika anda berprasangka baik
terhadap hal tersebut. Pasti dari dua pola fikir tersebut akan menghasilkan
kondisi kejiwaan dan kondisi lingkungan yang berbeda. Tidak percaya?, cobalah
!!!.
Mari dari sekarang
kita melatih diri kita untuk senatiasa bersyukur untuk apa yang sudah kita
milki. Ketika kita mulai memikirkan hal-hal yang kita syukuri dalam hidup. Kita
akan takjub pada begitu banyak pikiran-pikiran
yang mendatangkan lebih banyak dari
apa yang kita syukuri, ini bukti
kebenaran janji Tuhan “ lainsyakartum Laazidannakum “
, jika kamu bersyukur maka aku akan tambahkan nikmat Ku.
“
Bersyukur Setiap Hari Adalah Sala Satu Syarat Untuk Medatangkan Kekayaan “ ( Walles Wattess).
Kekayaan bukanlah
materi belaka, kekayaan yang hakiki adalah kekayaan jiwa, jiwa yang selalu
merdeka, jiwa jiwa yang terbebas dari
pembudakn diri oleh harta, tahta dan wanita itulah kekayaan jiwa seutuhnnya.
Semua hidupnya hanya diniatkan hanya untuk mengabdi kepada Tuhan. Tidak
tanduknya selaras dengan Pesan-pesan Tuhan, selalu menselaraskan hati, uacapan
dan tindakan nya. Mengintegrasikan dirinya dengan fitrah. Dan semua itu di
awali dengan syukur. Rasa syukur yang menjadi jembatan untuk bercumbu dengan
Tuhan. Karena rasa syukur itu membuka kebutaan jiwa kepada nikmat-nikmat Tuhan
yang sudah diberikan.
Orang kaya yang Miskin dan
Orang Miskin yang Kaya
Orang kaya tidak
mensukuri kekayaannya, maka kekayaan tidak akan berkah dan cendrung hilang
tampa mampaat. Berbeda dengan manusia apa adanya yang senantiasa bersykur kehidupanya
begitu damai dan menjadi inspirasi untuk kita. Hal ini kita bisa lihat dari
sejarah salafus sholeh ( para sahabat rasululah ), dimana kekurangan mereka dalam
materi tidak mengsurutkan langkah mereka untuk senantiasa bergerak dan melangkah
membawa “ misi suci “ khoerunnas anfauuhum Linnas. Begitu bayak
kisah para sahabat rasuullah yang hidup dalam kesederhanaan tetapi jiwa mereka
sungguh agung dan mulia. Cita-cita mereka begitu tinggi. Jasad mereka dibumi
tetapi visi misinya tergantung bahkan menembus langit. Merobek alam metafisik.
Jiwa mereka menari-nari di atas kenikmatan abadi, nikmat syurgawi walaupun
jasad mereka masih di bumi. Subhannallah. Ketika
mereka dibarisan garda depan dalam peperangan mereka mengatan “ kesinilai hai
kematian,,!!! Aku sudah mencium Bau syurga itu “ allahu akbarr….
Kapan kah kita merasakan kenikmatan itu, sehingga kita bisa mengucapkan kalimat
itu “ kesisnilah wahai kematian..!!! Aku sudah mencium bau syurga itu“.
Bagaimanapun keadaan
kita, kita harus melatih diri untuk
senantiasa berfikir positif dan senantiasa bersyukur terhadapap apa yang kita
milki. Toh kita masih diberi kesehatan. Yang jika kita renungkan kesehatan itu
sangat mahal. Coba pikirkan orang yang senantiasa harus mecuci darau tiap
minggunya??, manusi yang tidak bisa melihat dan sebagainya. Jika mata,
kesehatan ataupu hal yang lain yang ada dalm diri kita, bisa kita jUla. Saya
yakin kita tidak akan rela walau dibeli dengan tumpukan emas sekalipun.
Mudah-mudahan kita digolongkan pada golongan orang yang sedkit. Yaitu golongan
oarang-orang yang senantiasa bersykur. Aamin yaa Rabb…..
“ Banyak Orang Yang Menjalani Hidup Dengan Cukup
Benar, Tetapi Tetap Miskin Karena Kurang Bersykur (Wallance wattles )
0 komentar:
Posting Komentar