Sabtu, 24 Maret 2012

KRITIS TEHADAP DIRI SENDIRI




KRITIS TEHADAP DIRI SENDIRI

Terkandang kita terlalu pandai untuk mengkritisi seseorang, mencari kesalahan orang lain, tapi kita tidak terlalu pandai untuk mengkritisi diri sendiri, bagaikan sebuah pepatah  gajah di ujung lautan kelihatan tapi semut di pelupuk mata tidak kelihatan, kritis terhadap diri sendiri adalah hal sangat penting bagi yang memnginginkan sebuah perubahan, coz kritis tehadap diri merupakan (self critics) merupakan titik awal bagi sebuah perubahan.
Dr.D.J.Schwartz  dalam bukunya the magic of thingking big (dalam edisi indonesia berjudul berfikir dan berjiwa besar) memberikan sebuah konsep pencerahan untuk pengembangan kepribadian (self development). Kritis terhadap diri adalah konstruktip, bisa membangun kekuatan pribadi dan efisiensi yang diperlukan untuk mencapai sukses, menyalahkan orang lain adalah destruktip. Kita tidak akan mendapatkan apa-apa  dengan membuktikan  bahwa seseorang itu salah.
Jadilah orang yang suka mengkitik diri sendiri secara konstuktip, seorang propesional adalan mereka yang mencari dan menemukan kesalahan diri dan membetulkanya untuk melangkah  di masa yang akan datang, ( to future repairing), sebagaimana pepatah  sunda mengatakan bahwa  “orang yang gagal itu bukan orang yang banyak melakukan kesalahan, tapi orang gagal itu orang yang tidak bisa mengambil pelajaran (ibroh) dari kesalahan-kesalahanya.
Elbert Hubbrard  mengatakan “ orang yang gagal itu bukan orang yang melakukan kesalahan besar tapi, orang gagal itu orang yang tidak bisa belajar dari kesalahanya”.  Sering kita menyalahkan orang lain terhadap kegagalan kita, atau yang lebih tragis sampai berani menghujat takdir Allah,  

0 komentar:

Posting Komentar