Sabtu, 24 Maret 2012



Be The All-Out Moslem

Meng “Ekplor “ Esensi Islam  yu.......

Apakah benar islam sudah exellen ??sebuah sistem life yang sempurna, anda tahu jawabannya mas brow?, yuk kita eklporasi sama-sama hakikat esensi ajaran islam itu sendiri. Landasan idiologis mengapa islam dianggap life system yang sempurna adalah diderivasi (ditaluktik) atau disimpulkan dari surat Al-maidah ayat 3, yang berbunyi “ pada hari ini aku telah sempurnakan kepadamu agamamu, dan kau telah mencukupkan nikmatku untuk mu, dan telah aku ridhoi islam sebagai agama bagimu “. Demikian saudara kutipan ayat tersebut. Konsekuensi logisnya islam sudah di setting oleh sang penguasa Alam agar sesuai dengan seluruh jaman, baik jaman ortodok, modern ataupun jaman post modern. Islam dimanapun diterapkan pasti sesuai. Dimanapun itu. Karena pembuat syariat ini adalah Allah yang maha tahu bukan aturan yang diciptakan oleh akal manusia yang terbatas. Kultur budaya, adat atau tradisi itu yang harus di islamisikan bukan sebaliknya islam di kulturisasi dengan adat setempat. Sehingga mengahsilkan wajah islam yang berbeda dengan aslinya.

Bro .. mengenai pembahasan islam sempurna tidak relevan rasanya jika kita tidak mengutif perkatan-perkatan ulama tentang hal tersebut. Mari kita simak explain dari ibnu katsir tentang surat Al-Maidah ayat 3 tersebut, biar kita paham secara mendalam apa gerangang maksud dari ayat tersebu diatas. Ibnu katsir berkata dalam tafsirnya “ oleh karena itu kaum muslimin tidak memerlukan lagi agama selain agama islam dan tidak memerlukan Nabi sebagai “uswah hasanah” (the man exellen sample)  selain nabi Muhammad saw. Sebagai nabi terakhir dan penutup yang telah diutus kepada umat manusia dan jin, dan tidak ada suatupunyang halal kecuali telah dihalalkan oleh rasulullah saw, dan tidak ada sesuatun yang haram kecuali yang telah di haramkan olennya, serta tidak ada suatu perkara (hukum) kecuali perkara (hukum) yang telah diatur oleh syariat yang dibawa olehnya”. Coba...direnungkan dan diresapi oleh dirimu brow... jangan melanjutkan membaca sebelum pesan ibnu katsir tertangkap dan direap oleh fikiranmu.

Next...!!!!, menurut Abu Ala Al-Mududi islam adalah suatu sistem kehidupan yang sempurna, mengandung lima sub sistem yaitu : “ siistem spritulal, sistem polititk, sistem ekonomi, dan sistem sosial.  Mari kita ekplorasi lebih dalam makna term-term tersebut... yuk cekedooot !!!

a.       Sistem spritual adalah sistem keyakinan, sistem pemikiran sistem filsafat, sistem sains dan sistem ibadah ritual.
b.       Sistem moral adalah sebuah sisten yang mengatur akhlak terhadap Allah, berakhlak terhadap diri sendiri, berakhlak kepada sesama dan berakhlak kepada binatang dan tumbuhan.
c.       Sistem politik, maksudnya dalah sistem kedaulatan dalam negara, sistem hukum dalam negara, sistem tujuan dalam negara, sistem hak-hak asasi manusia, sistem golongan minoritas, sistem pembagian kekuasaan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), sistem pembangkangan sipi, sistem perdamaian, sisitem peperangan, sistem pendapatan negara. Masih banyak lagi pembahasan tentang sistem politik ini. ente’ bisa baca di buku Al-Ahkam alsuloniyah karya imam Al-mawardi. ( jangan khawatir sudah ada terjemahannya sekarang...!!!).
d.       Sistem ekonomi. Maksudnya adalah sistem yang mengatur bagaimana mengelola sumber daya alam, mengatur sistemkepemilikan, sistem yang mengatur ketana kerjaan, dan sistem pengelolaan.
e.       Sistem sosial, seperti sistem pendidikan, sistem keluarga, sistem budaya dan seni serta sistem kemasyarakatan.

Ingat brow islam adalah sebuah sistem the way of life yang sangat perfect, dia mengatur segala aspek kehidupan kita agar berjalan seiring dengan ritme “ alunan” pesan Tuhan. So Allah memerintahkan kita untuk “ menceburkan “ diri kedalam samudra keindahan islam secara menyeluruh.

“ hai orang-orang yangiman  masuklah kedalam islam secara All-out , dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu “. ( Al-Baqoroh : 208).
Menurut Muhamad Ali ashaubuni tafsir dari  ayat diatas adalah “ masuklah kamu kedalam islam dengan menerima semua hukum-hukumnya, dan segala peraturan-peraturannya”.

Berkenaan dengan al-baqoroh :208, Sayyid qutub sang pujangga islam berkomentar “ islam adalah suatu keseluruhan (sistem yang lengkap) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jadi islam dapat diambil secara keseluruhan atau ditinggalkan secara keseluruhan.” So disini kita dapatkan sebuah konsuekuensi logis bro.. ketika kita menjadi  moslem, maka kita mesti menerima islam secara keseluruhan, tidak secara parsial,  menerima sebagian ajaran dan menolak sebagian yang lain. Mana yang enak diambil mana yang memberatkan hati ditinggalkan.. jika demikian sungguh terlalu...!!! anda tidak sadar telah menjadi muslim yang beraliran pragmantisme.

Pasang Kuda-Kudamu Coy......

Angkat masalah, diagnosa masalah lalu hancurkan masalah dengan tekad yang kuat untuk menjadi insan yang unggul. Minimal unggul di kaca mata keluarga. Atau calon mertua anda. (just kidding brow!. Tetap orientasi kita adalah keridhoan Allah). Ada sebuah semboyan yang sering dikumandangkan oleh para pendemo yang membawa bendera islam  “ islam bersatu tak bisa dikalahkan” ternyata semboyan itu hanya tinggal sebuah jargon. Untuk menutupi kelemahan diri.

Kita sadari islam yang kita pegang belum sepenuhnya kita jalankan dengan seksama dan all-out.. betuuuul brow.? itu yang gw rasain juga. Mengapa demikian?? What wrong..?? jawabanya anda di hati kita masing-masing. Mari kita jadikan hidup yang singkat di dunia ini untuk memberikan yang terbaik dari diri kita untuk sebuah prestasi di dunia dan di akhirat.

Oke brow.. “ Think Globaly..Act Lokally...” berfikir besar tetapi berbuat yang sederhana. Itu kira-kira tafsiran gw tentang hikmah diatas. Sesuatu yang besar pasti terbentuk dari sesuatu yang kecil dan sederhana, sesuatu yang kecil  jika ditumpuk terus menerus pasti  menjadi sebuah yang besar. Yup...Mulai dari hal yang kecil. Dan istiqomahkanlah....bukankah Allah mencintai pebuatan yang kecil tetapi dilakukan secara istiqomah.

Kita mulai dari diri kita sendiri brow..!!.  Kita banyak menuntut orang lain untuk berubah, tetapi kita lupa untuk menuntut diri sendiri untuk berubah ke arah “to be All-out Moslem “. Pesan rasul “ Ibda binafsih.....”, ada perkataan bijak yang menarik untuk direnungkan,  “Hal yang paling mudah untuk dikatakan adalah menuntut orang lain untuk mengawali perubahan,namun hal yang paling bijak untuk dilakukan adalah menuntut diri sendiri untuk mengawali perubahan (perbaikan)…..”(Harits Al-Fharizi)

 .Sebagus apaun konsep tentang isalamisasi diri, membrntuk diri yang harmonis antara hati, ucapan da tindakan. Selama itu berada ditataran konseptual, (hanya sebagai bahan pencitraan diri, atau dijadikan kata2 retoris), ane yakiiin seyakin-yakinya. Konsep itu tidak akan menjadi energi yang akan menghasilkan “change “ tetapi hanya kan menghasilkan “citra diri yang semu “. So just to do it.....bergeraklah sekarang untuk menjadi muslim yang kaffah sekemampuan kita, ini bukan sebuah idealisme yang mengawang-ngawang. Tetapi ini adalah sebuah konsekuensi dari keislaman kita. ketika kita islam tetapi kita tidak mau mengupgrade ke islama kita untuk menumbuh kembangkanya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Berarti ada sesuatu yang salah dalam diri kita. apa keslahannya. Anda dantuhan yang tahu........................ (Allahu a’lam bishowwab). Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi bahan nasihat untuk diri saya atau para pembaca sekalian. Mudah-mudahan kita selalu diberi taufiq wal widayah smapai ajal menjempu kita. amien.
           




0 komentar:

Posting Komentar