Be The All-Out Moslem
Meng “Ekplor “ Esensi Islam yu.......
Apakah benar islam sudah exellen ??sebuah sistem life yang sempurna, anda
tahu jawabannya mas brow?, yuk kita eklporasi sama-sama hakikat esensi ajaran
islam itu sendiri. Landasan idiologis mengapa islam dianggap life system
yang sempurna adalah diderivasi (ditaluktik) atau disimpulkan dari surat
Al-maidah ayat 3, yang berbunyi “ pada hari ini aku telah sempurnakan
kepadamu agamamu, dan kau telah mencukupkan nikmatku untuk mu, dan telah aku
ridhoi islam sebagai agama bagimu “. Demikian saudara kutipan ayat
tersebut. Konsekuensi logisnya islam sudah di setting oleh sang penguasa Alam
agar sesuai dengan seluruh jaman, baik jaman ortodok, modern ataupun jaman post
modern. Islam dimanapun diterapkan pasti sesuai. Dimanapun itu. Karena pembuat
syariat ini adalah Allah yang maha tahu bukan aturan yang diciptakan oleh akal
manusia yang terbatas. Kultur budaya, adat atau tradisi itu yang harus di
islamisikan bukan sebaliknya islam di kulturisasi dengan adat setempat.
Sehingga mengahsilkan wajah islam yang berbeda dengan aslinya.
Bro .. mengenai pembahasan islam sempurna tidak relevan rasanya jika
kita tidak mengutif perkatan-perkatan ulama tentang hal tersebut. Mari kita
simak explain dari ibnu katsir tentang surat Al-Maidah ayat 3 tersebut,
biar kita paham secara mendalam apa gerangang maksud dari ayat tersebu diatas. Ibnu
katsir berkata dalam tafsirnya “ oleh
karena itu kaum muslimin tidak memerlukan lagi agama selain agama islam dan
tidak memerlukan Nabi sebagai “uswah hasanah” (the man exellen sample) selain nabi Muhammad saw. Sebagai nabi
terakhir dan penutup yang telah diutus kepada umat manusia dan jin, dan tidak
ada suatupunyang halal kecuali telah dihalalkan oleh rasulullah saw, dan tidak
ada sesuatun yang haram kecuali yang telah di haramkan olennya, serta tidak ada
suatu perkara (hukum) kecuali perkara (hukum) yang telah diatur oleh syariat
yang dibawa olehnya”. Coba...direnungkan dan diresapi oleh
dirimu brow... jangan melanjutkan membaca sebelum pesan ibnu katsir tertangkap dan
direap oleh fikiranmu.
Next...!!!!, menurut Abu Ala Al-Mududi islam adalah suatu sistem
kehidupan yang sempurna, mengandung lima sub sistem yaitu : “ siistem
spritulal, sistem polititk, sistem ekonomi, dan sistem sosial. Mari kita ekplorasi lebih dalam makna
term-term tersebut... yuk cekedooot !!!
a. Sistem
spritual adalah sistem
keyakinan, sistem pemikiran sistem filsafat, sistem sains dan sistem ibadah
ritual.
b. Sistem moral adalah sebuah sisten yang mengatur akhlak terhadap
Allah, berakhlak terhadap diri sendiri, berakhlak kepada sesama dan berakhlak
kepada binatang dan tumbuhan.
c. Sistem politik, maksudnya dalah sistem kedaulatan dalam negara,
sistem hukum dalam negara, sistem tujuan dalam negara, sistem hak-hak asasi
manusia, sistem golongan minoritas, sistem pembagian kekuasaan (eksekutif,
legislatif, dan yudikatif), sistem pembangkangan sipi, sistem perdamaian,
sisitem peperangan, sistem pendapatan negara. Masih banyak lagi pembahasan
tentang sistem politik ini. ente’ bisa baca di buku Al-Ahkam alsuloniyah karya
imam Al-mawardi. ( jangan khawatir sudah ada terjemahannya sekarang...!!!).
d. Sistem ekonomi. Maksudnya adalah sistem yang mengatur bagaimana
mengelola sumber daya alam, mengatur sistemkepemilikan, sistem yang mengatur
ketana kerjaan, dan sistem pengelolaan.
e. Sistem sosial, seperti sistem pendidikan, sistem keluarga, sistem
budaya dan seni serta sistem kemasyarakatan.
Ingat brow islam adalah sebuah sistem the way of life yang sangat
perfect, dia mengatur segala aspek kehidupan kita agar berjalan seiring dengan
ritme “ alunan” pesan Tuhan. So Allah memerintahkan kita untuk “
menceburkan “ diri kedalam samudra keindahan islam secara menyeluruh.
“ hai orang-orang yangiman
masuklah kedalam islam secara All-out , dan janganlah kamu turuti
langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu “. ( Al-Baqoroh : 208).
Menurut Muhamad Ali ashaubuni tafsir dari ayat diatas adalah “ masuklah kamu kedalam
islam dengan menerima semua hukum-hukumnya, dan segala peraturan-peraturannya”.
Berkenaan dengan al-baqoroh :208, Sayyid qutub sang pujangga islam
berkomentar “ islam adalah suatu keseluruhan (sistem yang lengkap) yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Jadi islam dapat diambil secara keseluruhan atau
ditinggalkan secara keseluruhan.” So disini kita dapatkan sebuah konsuekuensi
logis bro.. ketika kita menjadi moslem,
maka kita mesti menerima islam secara keseluruhan, tidak secara parsial, menerima sebagian ajaran dan menolak sebagian
yang lain. Mana yang enak diambil mana yang memberatkan hati ditinggalkan..
jika demikian sungguh terlalu...!!! anda tidak sadar telah menjadi muslim yang
beraliran pragmantisme.
Pasang Kuda-Kudamu Coy......
Angkat masalah, diagnosa masalah lalu hancurkan masalah dengan tekad
yang kuat untuk menjadi insan yang unggul. Minimal unggul di kaca mata
keluarga. Atau calon mertua anda. (just kidding
brow!. Tetap orientasi kita adalah keridhoan Allah). Ada sebuah semboyan yang sering dikumandangkan oleh
para pendemo yang membawa bendera islam “
islam bersatu tak bisa dikalahkan” ternyata semboyan itu hanya tinggal
sebuah jargon. Untuk menutupi kelemahan diri.
Kita sadari islam yang
kita pegang belum sepenuhnya kita jalankan dengan seksama dan all-out..
betuuuul brow.? itu yang gw rasain juga. Mengapa demikian?? What wrong..??
jawabanya anda di hati kita masing-masing. Mari kita jadikan hidup yang singkat
di dunia ini untuk memberikan yang terbaik dari diri kita untuk sebuah prestasi
di dunia dan di akhirat.
Oke brow.. “ Think Globaly..Act Lokally...” berfikir besar tetapi
berbuat yang sederhana. Itu kira-kira tafsiran gw tentang hikmah diatas.
Sesuatu yang besar pasti terbentuk dari sesuatu yang kecil dan sederhana,
sesuatu yang kecil jika ditumpuk terus
menerus pasti menjadi sebuah yang besar.
Yup...Mulai dari hal yang kecil. Dan istiqomahkanlah....bukankah Allah
mencintai pebuatan yang kecil tetapi dilakukan secara istiqomah.
Kita mulai dari diri kita sendiri brow..!!. Kita banyak menuntut orang lain untuk
berubah, tetapi kita lupa untuk menuntut diri sendiri untuk berubah ke arah “to
be All-out Moslem “. Pesan rasul “ Ibda binafsih.....”, ada perkataan
bijak yang menarik untuk direnungkan, “Hal
yang paling mudah untuk dikatakan adalah menuntut orang lain untuk mengawali
perubahan,namun hal yang paling bijak untuk dilakukan adalah menuntut diri
sendiri untuk mengawali perubahan (perbaikan)…..”(Harits Al-Fharizi)
.Sebagus apaun konsep tentang isalamisasi diri,
membrntuk diri yang harmonis antara hati, ucapan da tindakan. Selama itu berada
ditataran konseptual, (hanya sebagai bahan pencitraan diri, atau dijadikan
kata2 retoris), ane yakiiin seyakin-yakinya. Konsep itu tidak akan menjadi
energi yang akan menghasilkan “change “ tetapi hanya kan menghasilkan “citra
diri yang semu “. So just to do it.....bergeraklah sekarang untuk menjadi
muslim yang kaffah sekemampuan kita, ini bukan sebuah idealisme yang
mengawang-ngawang. Tetapi ini adalah sebuah konsekuensi dari keislaman kita.
ketika kita islam tetapi kita tidak mau mengupgrade ke islama kita untuk
menumbuh kembangkanya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Berarti ada sesuatu
yang salah dalam diri kita. apa keslahannya. Anda dantuhan yang tahu........................
(Allahu a’lam bishowwab). Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi bahan nasihat
untuk diri saya atau para pembaca sekalian. Mudah-mudahan kita selalu diberi
taufiq wal widayah smapai ajal menjempu kita. amien.
0 komentar:
Posting Komentar