Minggu, 19 Mei 2013

Menyelami Lebih Dalam Pembahasan Mubtada Dan Khobar


Menyelami Lebih Dalam Pembahasan Mubtada Dan Khobar

 Oleh : Misbahuddin 


Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan ‘bongkar-bongkaran’ pembahasan mubtada dan khobar.  pada kali ini, InsaAlloh kita masuk pada pembagian Mubtada

PEMBAGIAN MUBTADA
Mubtada terbagi menjadi tiga macam, yaitu : Shorir, Dhomir dan Mua’awal

1.       Shorih
Shorih bisa dikatakan dhohir (nampak ), jadi mubtadanya terbentuk dari kalimat yang jelas, nampak bahwa dia adalah mubtada. contoh

 عَلِيٌّ مُجْتَهِدٌ
اللّٰهُ سَمِيْعٌ بَصِيْرُ
Lafadz yang digaris bawahi diatas adalah mubtada, lafadznya dhohir nampak, bukan domir, Maka jika kita menemukan susunan jumlah seperti diatas, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa jumlah itu adalah susunan mubtada dan khobar, dan mubtadanya berbentuk dhohir/ shorih.

2.       Dhomir

Mubtada dhomir adalah mubtada yang beruba dhomir, dhomir apa saja yang digunakan dalam sebuah jumlah, yang memenuhi ketentuan-ketentuan mubtada dan khobar, maka bisa disimpulkan bahwa jumlah itu adalah jumlah mubtada khobar, dan mubtadanya dibentuk dari dhomir. contoh

هُوَغَنِيٌّ
أَنْتَ نَشِيْطٌ
أَنْتِ نَشِيْطَةٌ
Mari kita perhatikan, lafadz pertama yang digunakan dalam jumlah tersebut adalah dhomir, maka dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa jumlah tersebut adalah jumlah mubtada dan khobar, dan mubtadanya terbentuk dari isim dhomir.



3.       Mu’awal
Mu’awal dalam pengertian sederhana adalah yang dita’wil.  untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.

وَأَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرُ لَكُمْ
            Jumlah yang digaris bawahi diatas adalah mubtada, karena mubtadanya terbentuk dari       fiil mudore dan huruf _ أَنْ_ maka mubtadanya harus dita’wil atau ‘dipindahkan ‘ bentuk           lafadznya menjadi
صِيَامُكُمْ خَيْرُ لَكُمْ
PEMBAGIAN KHOBAR

khobar dibagi menjadi dua, yaitu : Mufrod dan ghoer mufrod.

1.       Khobar mufrod

Khobar mufrod adalah khobar yang bentuknya satu lafadz saja, Lafadz itu tetap disebut mufrod walaupun lafadznya itu terbentuk dari mutsana atau jama’. Arti mufrod disini bukan lawanya mutsana atau jama’, tetapi khobar yang bukan jumlah  dan tidak menyerupai jumlah. Contoh :

الوَلَدُ مُجْتَهِدٌ
الوَلَدَانِ مُجْتَهِدَانِ
الأَوْلَادُ مُجْتَهِدُوْنَ

Lafadz khobar _Mujtahidaani_ dan _Mujtahiduuna_. tetap saja disebut sebagai khobar mufrod , walaupun lafadznya adalah mutsana atau jama’. karena mufrod disini maksudnya adalah satu lafadz

Khobar mufrod terbagi menjadi dua, yaitu khobar mufrod yang jamid dan yang mustaq.

ü  Jamid

Isim jamid adalah isim yang  tetap, atau bisa diartikan sebagai isima yang terbentuk dengan sendirinya.  Bukan isim bentukan dari seuatu Lafadz. dan tidak ada domir yang kembali kepada mubtada. Contoh :

هٰذَاحَجَرٌ
“ Ini adalah batu “
Pemirsaaaa!!!, lafadz _Hajarun _ adalah khobar yang terbentuk dari isim yang jamid. yaitu isim yang bukan bentukan. tetapi dia itu asli dari sananya. dan dalam lafadz itu tidak ada dhomir yang kembali kepada mubtada’

ü  Mustaq

Apa itu Mustaq??, Mustaq adalah kebalikan dari  isim jamid. Isim Mustaq adalah isim yang dibentuk dari lafadz yang lain. dan dalam lafadznya mengandung dhomir yang kembali kepada Mubtada. Contoh

التِلْمِيْذُ مُجْتَهِدٌ
Pemirsaaaa!!!!, lafadz _Mujtahidun_ adalah khobar yang terbentuk dari isim yang mustaq. karena lafadz tersebut memiliki lafadz dasar yang membentuknya yaitu lafadz _ JaHada_.  dan dilafadz itu mengandung dhomir _Hua_ yang kembali kepada Mubtada.

Maka Isim apapun itu yang memilki kata dasar, maka lafadz tersebut adalah isim yang masuk kata gori isim yang Mustaq. OK!! Fahimtum?.


2.       Khobar Ghoer Mufrod

Khobar ghoer mufrod atau disebut juga khobar jumlah adalah khobar yang terbentuk dari dua lafadz atau lebih.  baik susunan jumlah atau yang hanya menyerupai jumlah.

Khobar Jumlah

Khobar jumlah adalah khobar yang terbentuk dari jumlah fi’liyah, yaitu jumlah fi’il dan fail. dan bisa juga  jumlah yang terbentuk dari jumlah ismiah, yaitu susunan jumlah yang tersusun mubtada dan khobar.

Contoh Khobar Jumlah

a.       Jumlah Ismiah
أَحْمَدُ مَلُهُ كَثِيْرٌ
عَلِيٌّ أَبُوْهُ  غَنِيٌّ

Contoh jumlah yang digaris bawahi diatas adalah khobar jumlah yang terbentuk dari jumlah ismiyah, yaitu susunan mubtada dan khobar.


b.      Jumlah Fi’liyah

عَلِيٌّ يَكْتُبُ عَلَى سَبُوْرَةِ
أَبُوْكَ يُصَلِى فِى المَسْجِدِ
           lafadz-lafadz yang digaris bawahi diatas adalah khobar jumlah yang terbentuk dari fiil         dan fail, maka disebutlah jumlah fi’liyah.


           Khobar Syibhu jumlah

            Nah, sekarang apa yang dimaksud dengan khobar syubhu jumlah.  khobar syibhu jumlah adalah khobar yang terbentuk dari  jar-majrur atau dhorof.  contoh
السَبُوْرَةُ أَمَامَ الأَوْلَادِ
الأُسْتَادُ فِىى البَيْتِ
           
            Itulah pembagian Mubtada dan Khobar. mudah-mudahan bisa bermamfaat dan bisa  sedikit memberi pencerahan. Aamin ^_^

Senin, 29 April 2013

PEMUDA DAN MASA DEPAN


Oleh : Misbahuddin

            Jika menerawang jaman doeloe ketika indonesia memperjuangkan kemerdekaanya. kita lihat disana sosok pemuda yang memegang peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan. kepeloporan pemuda selalu tampil sebagai kekuatan penentu. Mereka adalah kelompok intelektual yang karena usia dan tingkat perkembangannya, memiliki idealisme yang tinggi, semangat pengabdian tanpa pamrih, dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

            Tidak beda halnya dengan masa depan, pemuda tetap menjadi tokoh sentral pergerakan, menjadi agent of Change peradaban. bagaimana indonesia 20 tahun yang akan datang, maka lihatlah para pemuda-pemudinya jaman sekarang, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah pemuda adalah pengibar panji-panji perubahan. Sungguh sesuatu yang luar biasa melekat pada diri pemuda. Sungguh indah dan penuh dengan filosofis kehidupan Sabda Rasulullah dibawah ini,

            .“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,  Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim)

            Dalam hadist, pemuda sering diistilahkan dengan kata-kata syaabun. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, disebutkan bahwa diantara 7 kelompok yang akan mendapatkan naungan Allah SWT pada hari ketika tak ada naungan, selain naungan-Nya, adalahSyaabun nasya’a fii ‘ibaadatillah (pemuda yang tumbuh berkembang dalam pengabdian kepada Allah SWT). inilah salah satu kelebihan pemuda.


PEMUDA DALAM PANDANGAN ISLAM.

            Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan memuliakan para pemuda, Al Qur’an sendiri banyak menceritakan potret mengenai pemuda. Pemuda Ashabul Kahfi yang ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun demi menyelamatkan iman, kisah pemuda Ashabul Ukhdud yang menceritakan tentang pemuda yang tegar dalam keimanannya terhadap Allah sehingga para penguasa tersebut menceburkannya kedalam parit yang berisi api yang bergejolak dan masih banyak lagi cerita mengenai pemuda yang dituliskan Allah di dalam kitabNya. Selain itu Al-Qur’an juga banyak mengisahkan perjuangan para nabi dan Rasul yang notabene orang – orang yang terpilih tersebut adalah berasal dari kalangan pemuda. Ibnu abbas ra berkata “ Tak ada seorang nabi pun yang diutus oleh Allah, melainkan ia dipilih dikalangan pemuda saja (yakni 30-40 tahun).
            Lalu Ibnu Abbas kemudian membaca Firman Allah SWT, Mereka (yang lain) berkata, “ Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala itu), namanya Ibrahim. (Al Anbiyah : 60)

            Al-Qur’an menceritakan bahwa Allah memberikan kemampuan berdebat kepada Ibrahim  Sebagaimana firmannya : “ Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan kami telah mengetahui dia. (Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “ Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya? Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.” Dia (Ibrahim) berkata, “ Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” Mereka berkata, “ Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main? Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi (dialah) yang telah menciptakannya, dan aku termasuk orang orang yang dapat bersaksi atas itu” (Al Anbiya 51-56)

            Selain itu juga junjungan nabi kita Muhammad SAW pun diangkat menjadi Rasul tatkala berumur 40 tahun. peperangan-peperangan yang dilakukan orang muslim didominasi dengan para pemuda. Merekalah yang memperjuangkan islam dengan segala jiwa dan raga. Nah sekarang bagaimana dengan kita yang notabene juga adalah pemuda yang akan mewarisi negri ini? Akankah kita siap menggantikan estafet kepemimpinan dan perjuangan sehingga bisa membuat Islam kembali berjaya dan bersinar didunia ini?
            Inilah tanggung jawab dan misi yang akan kita emban dipundak kita dari hari ini sampai ajal menjemput kita. Oleh karna itu, bekalilah diri dan gunakanlah masa muda kita dengan sebaik-baiknya untuk mencari bekal demi kemajuan dan kejayaan islam di masa yang akan datang.

Profil Pemuda Ideal Masa Depan

            Nabi Ibrahim menegakkan nilai-nilai tauhid di tengah dominasi dan hegemoni paham paganisme, seorang diri. Bahkan bapaknya sendiri melawannya. Kalau bukan kesabaran dan keyakinan yang terpatri di dalam hati, mustahil misi suci ini bisa dieksekusi.

            Eksistensi dan perana pemuda sangat urgen. Dalam al-Quran ataupun hadits, banyak diucapkan karakteristik dan jati diri sosok pemuda ideal yang harus dijadikan teladan oleh pemuda.

            pertamaselalu berusaha dan berupaya untuk menghidupkan diri dan jama’ah dalam binkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus,  saling bersinergi dalam framework ta’awun ‘alal birri wat taqwa . seperti pemuda-pemuda Ashabul Kahfi yang dikisahkan Allah SWT pada surah al-Kahfi [18] ayat 25

            Keduaia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (curiosity) untuk mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan dan keyakinan. Artinya, tidak pernah berhenti dari belajar dan menuntut ilmu pengetahuan (QS al-Baqarah [2]: 260). Semakin banyak ilmu yang dimilikinya, ia menyadari betapa banyak ilmu yang belum diketahui. Semakin berilmu, semakin tunduk tauhidnya pada wahyu.

            ketigamemiliki keberanian (syaja’ah) dalam menyatakan yang hak (benar) itu hak (benar) dan yang batil (salah) itu batil (salah). Katakanlah kebenaran walaupun rasanya pahit (al Hadits). Jihad yang paling tinggi adalah kalimat haq di depan pemimpin yang zalim. Lalu, siap bertanggung jawab serta menangung resiko ketika mempertahankan keyakinannya. seperti kisah nabi Ibrahim yang memegal berhala-berhal kecil dan menggantungkan dileher berhala yang besar. ( QS-Anbiya’[21] ayat 56-70 )

            Keempatselalu berusaha untuk menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusilasi. Hal ini seperti kisah nabi Yusuf dalam surah Yusuf [12] ayat 22-24.

            Kelimamemiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi serta tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan. Ia memandang berbagai kesulitan adalah sebagai peluang untuk mengukir prestasi dan sarana kematangan jiwa. Seandainya menjadi manusia besar itu mudah, betapa banyak manusia yang terlahir sebagai pahlawan.

            Hal itu diperagakan oleh sosok pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang untuk sukses hingga ia menjadi pemuda yang bergelar al-Amin (terpercaya) dari masyarakat. bangsa arab yang hidup dalam kejahiliyyah berubah total menjadi negri yang baldatun toyyinbabatu warabul ghofur. menjadi bangsa yang memilki peradaban yang tinggi. dan penjadi penakluk negri-negri adikuasa pada jamannya.

            Wahai pemuda, marilah kita ikuti perjalan sosok-sosok yang mengagumkan itu. belajar senantiasa menerpa diri lebih baik lagi dari hari ke hari. memperkokoh Iman, ilmu dan amal.  menjadi inspirasi dan pioner untuk perubahan diri, keluarga, masrakat dan negara.

            Ketahuilah bahwa,baiknya diri adalah baiknya keluarga. Baiknya keluarga, adalah baiknya masyarakat, baiknya masyarakat adalah baiknya lingkungan, baiknya lingkungan adalah baiknya negara, baiknya negara adalah baiknya umat dan baiknya umat adalah baiknya alam secara keseluruhan bi idznillah.. Wallahu a’lam bishshowab.*

                                                                                                Misbahuddin Al-Afghani
Guru SDIT Menara Kuwait
Pengajar KDNS pusdiklat Dewan Dakwah

Menyelami Hakikat Cinta


                              
            Selama ribuan tahun perjalanan kehidupan manusia, cinta tidak bisa dipisahkan dari warna-warni kehidupan manusia. Cinta menjadi energi yang dahsyat yang hingga sampai saat ini begitu memikat manusia. Sesuatu yang kehadirannya mampu menumbuhkan bunga-bunga keindahan. Sesuatu yang kedatangannya menghamparkan perasaan sejuk dan damai.

            Cinta. Setiap kali kata ini disebut, jiwa manusia pun bergetar, terbuai oleh perasaan indah nan mulia. Telah banyak para pujangga dan orang-orang bijak berbicara tentang cinta, namun cinta bagaikan mata air yang tak pernah kering walau terus-menerus diambil airnya. Tidak sedikit orang yang berusaha memahami cinta, namun cinta bagaikan sebuah buku yang tidak pernah lekang dimakan waktu, tidak akan bosan orang yang membacanya. selalu ada energi baru ketika kita meresapi dan berselancar di dalamnya.  

            Cinta tidak akan selesai orang yang membicarakannya. Kalau kita membaca buku atau bertanya kepada sebagian orang tentang definisi cinta, maka kita akan mendapatkan jawaban yang berbeda.

            Sungguh tak dibisa dibayangkan, apa jadinya dunia ini apabila tanpa warna cinta di dalamnya. Hati manusia menjadi keras dan kaku, jiwa manusia gersang, dan hubungan yang terjalin antar individu terasa hambar. Dunia pun pada akhirnya dapat kehilangan pesonanya. cinta memberi nilai rasa yang indah terhadap sesutu.
            Cinta adalah sesuatu yang teramat bermakna bagi kehidupan ini. laksana sihir, ia begitu memerangkap . Siapapun yang terjebak  di dalamnya akan menjumpai kehidupan yang luar biasa indahnya, dan secara bersamaan, lenyaplah darinya pandangan-pandangan keburukan atas segala sesuatu. Cinta adalah energi maha dahsat, laksana lampu raksasa, ia telah menerangi setiap lubuk hati manusia. Cinta adalah energi yang mampu mengubah orang lemah menjadi kuat, orang pelit menjadi deramawan dan orang keras menjadi lembut, Cinta menyinari keletihan, cinta juga membuat orang sabar dengan penderitaan.

Cinta Sumber perubahan

            Cinta adalah sumber perubahan ( Love is The source of Change ), Cinta membuat orang menjadi kreatif, karena cinta, lahirlah karya-karya sastra yang luar biasa, karena cinta lahirlah karya-karya ulama yang monumental sampai sekarang. semua itu karena rasa cinta. cinta yang teramat dalam akan ilmu.

            Cinta juga mengandung energi dahsat yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk memperoleh apa yang dicitainya. Seperti cintanya para ulama terhadap kebenaran. Mereka rela disksa danp enjara demi mempertahankan kebenaran.

            Cinta sendiri hanya mengenal kata memberi, bukan meminta. Kepada siapapun yang kita cintai, kita hanya berfikir bagaimana kita memberi kepadanya sesuatu. pemberian tanpa pamrih.menarik karna itulah, kebahagiaan itu datang, lalu singgah dan bersemayam didalam hati.

            pengorbanan dan perjuangan sahabat Rasulullah dalam menegakan dan menyebarkan islam ke seantero dunia merupakan bukti cinta yang “ kaaffah “ kepada Allah. Segala derita tidak terasa, karena derita itu menjadi sebuah kebahagiaan,  karena mereka sudah membuktikan kecintaan yang seutuhnya kepada Allah dengan cara berjuang bersugguh –sungguh dijalanya.
            Cinta tak ubahnya fondasi yang tertanam jauh di dalam tanah, sedangkan perbuatan kita ibarat bangunan yang nampak dari luar. seperti halnya fondasi, cinta itu tidak nampak diatas permukaan, tetapi memegang peranan yang signifikan atas segala hal yang terlihat dalam pandangan. tak ada bangunan yang berdiri tegak, tanpa pondasi yang kokoh di dalamnya. pun tidak ada sesuatu yang tumbuh subur pada batas maksimal, jika tidak dilandasi cinta.

            Apapun itu, apakah itu pekerjaan, karir, hubungan antar manusia atau apa saja. Pada titik puncaknya, cinta juga menjadi penyokong handirnya kebahagiaan dalam kehidupan kita. Seberapa banyak harta kekayaan yang kita telah peroleh, seberapa tingginya jabatan yang kita duduki, seberapa besarnya tingkat intelelektualitas kita. Tanpa cinta semua itu hanya akan menjadi nihil tanpa makna. Semua itu hambar tak berarti.

            Kita boleh memilki harta yang melimpah, memilki gedung pencakar langit, bahkan memilki pulau sekalipun. Namun jangan bermimpi bisa merasakan kenikmatan hidup apabila cinta tidak bersemayam dalam dirikita. Jabatan boleh setinggi langit, menjadi pemimpin perusahaan, pemimpin negara atau bahkan pemimpin dunia. Namun, tanpa cinta, semua itu justru hanya akan menjadi beban yang menumpuk  dan membosankan.

            Boleh memilki ilmu yang sangat dalam, menjadi inteteletual sejati. namun tanpa hadirnya cinta, dunia hanya akan terasa hambar terasa. Tidak sedikit para petinggi negara yang prustasi, tidak sedikit para konglomerat yang stres, tidak sedikit pula kaum inteteltual yang mengalami kehidupan yang tragis, dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama sekali tidak intelektual, semua itu terjadi lantaran tidak ada lagi sisa cinta yang melekat dalam dirinya.

Hakikat Cinta Sejati

            Bagi seorang muslim, cinta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena ingin menggapai ridha-Nya.

            Kecintaan kepada Selain Allah, atau kecintaan yang bukan berlandasakan karena Allah, maka cinta itu akan hanyut dan hilang seiring perjalan waktu. karena cinta yang bukan karena Allah pasti tidak akan abadi.

            Cinta yang disandarkan kepada yang maha abadi,  maka cinta itupun akan abadi, tetapi cinta jika disandarakan kepada sesautu yang fana dan sementara, maka cintanya pun akan sementara dan fana.

            Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)

Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)

“ Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Muhasabah Cinta

            Sudah benarkan Cinta kita kepada Allah? apakah kita sudah mendahulukan kecintaan kita kepada allah dari kepada kecintaan kita kepada yang lainnya?. Cinta yang hakiki kepada Allah pasti akan terwujud dan tergambar dalam  perbuatan kita. Seperti perkataan yahya bin Muadz, “Tidak benar orang yang mengaku telah mencintai Allah, tapi ia tidak menjaga batas-batas hukum Allah”.

            Jika Cinta kita kepada Allah sudah “ kaffah “ maka pasti titah dan perintahnya lebih kita dahulukan daripada yang lainya.  frekuensi cinta bisa kita ukur. luangkanlah waktu disepertiga malam untuk bersujud dan berpasrah diri kepadanya. merenunglah dan cobalah raba dan muhasabahlah, sudahkah hidup dan kehidupan kita dipersembahkan untuk Allah.

            Rutinitas dan aktivitas kita setiap hari apakah betul sudah dipersembahkan hanya untuk  Allah semata. apakah kita merasa akan selamat dari siksanya dengan kecintaan kita yang ala kadarnya. kata Iman begitu mudah kita ucapakan. begitu mudah kata-kata itu terlontar dimimbar-mimbar keilmuan. tetapi apakah iman dan cinta kepada Allah itu sudah terjewantahkan dalam nafas dan langkah gerak kita?.

            Cinta harus lebih mengutamakan yang dicintai.(Muhammad bin Ali al-Kattani).

            Engkau durhaka kepada Allah dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh cinta tentulah bersedia menaati perintah orang yang dicngintainya.(Imam Asy-Syafii).

            Kenikmatan kita dalam beribadah, sholat, dzikir, membaca Al-Qur’an, Qiyamu Lail dan ibadah yang lainya, itu pertanda dari meningkatnya keimanan kita. segala perintah Allah dan Rasulnya begitu ringan dirasa, atau bahkan menjadi sebuah kebutuhan dan menjadi nutrisi bagi jiwa untuk menjalani roda kehidupan ini penuh dengan atmosfir cinta yang hakiki kepadanya.

            Khalid Muhammad Kalid berkata, “ Di taman cinta yang indah mempesona, ibadah itu berubah menjadi keindahan dalam kehidupan yang membawa kesenangan, keriangan, dan kebahagiaan. Di bawah keteduhan naungan cinta, perintah ibadah tidak lagi menjadi beban yang harus dipikul , tetapi ia adalah suatu yang patut diterima dengan senang dan gembira “.


                                                                                                Misbahuddin Al-Afghani
Guru SDIT Menara Kuwait
Pengajar KDNS pusdiklat Dewan Dakwah

Senin, 08 April 2013

Keutamaan Menikah


“Dan kawinkanlah orang orang yang sendirian di antara kamu, dan orang orang yang layak (berkawin) dari hamba hamba sahayamu yang lelaki dan hamba hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui” Begitulah janji Allah dalam QS An Nuur :32) , pada anda yang mau menikah, Anda pasti kaya!
Imam Al Qurtubi, mengatakan , ayat tersebut mengandung makna, bahwa jangan biarkan kemiskinan seorang laki laki dan seorang wanita menjadi sebuah alasan untuk tidak menikah semata semata meperoleh ridha Allah dan mencari tempat perlindungan dari ketidak patuhan padaNya, Allah akan memampukannya dan Allah akan mengkayakannya. Ayat itu merupakan bukti bahwa menikah itu tidak pandang bulu. Anda diperbolehkan menikahi orang miskin. Karena itulah, tidak seharusnya anda berkata, “ Bagaimana aku akan menikah jika aku tidak punya uang?” atau berkata, “ Susah sekali jika aku menikahi orang miskin, jangan jangan aku akan menjadi semakin miskin?’ jangan pernah berkata dan berfikiran seperti itu. Mengapa? Sebab rizki telah dijanjikan oleh Allah, dan makanan pun telah dijamin oleh Allah.
Merujuk pada pemaparan pemaparan tersebut, tidak sepatutnyalah kita takut menikah hanya karena kita miskin, justru saat miskin itulah kita harus berani menikah. Bismillah !!!
Menikah karena Allah , niscaya Allah menjamin kehidupan kita. Lihatlah betapa Rasulullah menunjukan kepada kita bahwa kemiskinan bukanlah penghalang buat menikah. Buktinya ? beliau berani menikahkan seorang perempuan yang datang kepada beliau dengan seorang lelaki miskin yang tidak mempunyai apa apa selain pakaian yang melekat di tubuhnya.
Hal ini penting saya tekankan, lantaran kebanyakan faktor orang takut menikah karena mereka miskin, sehingga dengan menikah, mereka mengira akan semakin miskin dan susah hidupnya. Padahal, Allah berkata lain, justru dengan menikah  Dia akan mengayakan dan memampukan kita.
Coba pahami dan resapi perkataan sahabat Nabi di bawah ini, kalau kalian masih takut miskin karena menikah, maka pertanyakan keimananmu !!!
“ Patuhilah Allah dalam apa apa yang Dia telah perintahkan padamu untuk menikah. Dia akan memenuhi janjiNya untuk membuatmu kaya.” (Abu Bakar Ash Shiddiq)
“ Carilah kekayaan lewat pernikahan ! aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih aneh daripada seorang laki laki yang tidak mencari kekayaan lewat pernikahan. Padahal Allah telah menjanjikan “…Jika mereka miskin, maka Allah akan mengumpulkan mereka dengan karuniaNya “(Umar bin Khattab)
“Temukanlah kekayaan dengan menikah.” (Abdullah bin Mas’ud)
Jadi, wahai hamba Allah ! Apakah sekarang masih ada lagi yang menghalangi anda untuk menikah? Bukankah janji Allah ini tidak cukup bagi anda?
(Anif  sirsaeba)- berani kaya, berani takwa-Republika
Bila satu isteri belum cukup bagimu, bila memang itu kebutuhanmu, maka nikahlah dengan 2, 3, dan 4 Isteri. Adillah dalam menjalankannya, maka kalian akan lebih diberikan karuniaNya dan lebih kaya insyaAllah dari sebelumnya. Wallahu Alam.

Rabu, 03 April 2013

6 GOLONGAN WANITA YANG KURANG LAYAK DI JADIKAN SEORANG ISTRI

6 GOLONGAN WANITA YANG KURANG LAYAK DI JADIKAN SEORANG ISTRI



1). Al -Anaanah
Banyak keluh kesah. Yang selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Selalu ingin memenuhi kehendak nafsu sendiri, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yang tak cukup.

2). Al-Manaanah
Suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggung jawab, tak sayang, dll. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam-macam padanya.

3). Al -Hunaana
Ingin pada suami yg lain atau berkenan kepada lelaki yg lain. sangat suka
membanding-bandingkan suaminya dengan suami/lelaki lain. Tak ridha dengan suami yangada. (Naudzubillah)

4). Al- Hudaaqah
Suka memaksa. Bila ingin sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dengan berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.

5). Al-Hulaaqa
Sibuk bersolek atau tidur atau santai-santai dll hingga lalai dengan ibadah-ibadah asas, seperti shalat berjamaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dengan anak-anak, dll.

6). As-Salaaqah
Banyak berbicara, menggosip. Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan selalu tidak benar dimatanya.

Zaman sekarang bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dengan telfon, SMS, internet (facebook), BBM dan macam-macam cara yang lain.

Jumat, 29 Maret 2013

Renungan Para Tokoh Perubahan



“perhatikanlah karakter anda, bukan reputasi anda. Karakter akan menunjukkan siapa diri anda yang sebenarnnya, sedangkan reputasi hanyalah pikiran orang lain tentang diri anda” (Dale Carnegie)

“Orang yang tidak bisa merasakan, pahit tidak tahu bagaimana rasanya manis”(Pepatah Jerman)

“Persiapan hari ini akan menentukan prestasi di hari depan” (Thomas Alva Edison)

“Pemikiran adalah suatu tempat yang di dalamnya dapat tercipta neraka yang amat mengerikan atau surga yang amat indah” (John Milton)

“Rahasia kesuksesan adalah kontanan maksud” (Benjamin Disraeli)

“Seseorang yang bijaksana akan mengenali kemudahan suatu pernyataan umum, tetapi ia akan tetap tunduk pada kenyataan tertentu” (Oliver Wendell Holmes)

“Sering kali yang lebih dibutuhkan adalah perubahan diri kita daripada perubahan keadaan” (Arthur Christopher Benson)

“Mempelajari sesuatu tentang apapun yang sesungguhnya sudah ada itu mudah, tetapi mempelajari sesuatu yang tidak ada itu sungguh tidak mudah” (Nathaniel Emmons)

“Sejarah adalah versi dari kejadian masa lalu yang disetujui orang banyak”(Napoleon Bonaparte)

“Lakukanlah apa yang harus dilakukan, bukan cuma melakukan hal – hal yang menyenangkan anda” (Paulus Herlambang)

“Setiap orang adalah dokter bagi dirinya. Kami hanya membantu menyelesaikan tugasnya. Makanan harus menjadi obat. Obat harus menjadi makanan. Makan ketika anda sakit adalah tindakan untuk menyembuhkan penyakit” (Hipocrates, Bapak Ilmu Kedokteran)

“Ketika anda yakin akan hal benar, percaya hal besar, dan berdoa akan hal besar, perkara – perkara besar akan terjadi” (Norman Vincent Peale)

“Tidak ada jawaban adalah sebuah jawaban” (Peribahasa Jerman)

“Tak ada orang yang terlalu miskin sehingga tidak bisa memberikan pujian”(Anonim)

“Pakailah aku dengan kebenaran, tetapi jangan siksa aku dengan kebahagiaan”(Oscar Wilde)

“Memiliki hak untuk melakukan sesuatu tindakan sama dengan keharusan melakukan sesuatu secara benar” (G.K Chestertan)

“Segala kesulitan, segala penderitaan, dan ujian – ujian dalam hidup adalah berkat positif. Semua ini merajut otot – oto menjadi lebih keras dan mengajarkan kemandirian untuk menentukan” (William Matthews)
“Jika saya ingin meringkas satu kata yang membuat seseorang untuk menjadi manajer yang baik adalah ketegasan. Anda bisa menggunakan komputer mahal untuk menyimpulkan data, tetapi pada akhirnya andalah yang menetapkan rencana dan mengambil tindakan” (Lee Lacocca)

“Masalah di dunia ini terjadi ketika orang bodoh terlalu yakin dan orang pintar penuh dengan keraguan” (Bertrand Russell)

“Manusia menghabiskan hidupnya untuk memikirkan masa lalu, mengomentari masa kini dan mencemaskan masa depan” (Antoine Rivarol)

“Kebahagiaan selalu tambak kecil saat berada dalam genggaman. Tapi coba lepaskan dan anda akan langsung tahu, betapa besar dan berharganya kebahagiaan” (Maxim Gorky)

“Bukan masalah – masalahmu yang mengganggumu, tetapi setiap cara anda memandang masalah – masalah itu. Semuanya tergantung pada cara anda memandang sesuatu” (Epictetus)

“Kalau nyata bahwa harta benda tidak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya, serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin”(Hamka)

“Kalau hendak beroleh kemerdekaan pikiran, hendaklah biasakan hidup melarat, sengsara dan tidak terpengaruh oleh hiasan dunia. Tetapi kalau engkau hendak mencapai kemerdekaan untuk diri sendiri dan bangsamu, hendaklah engkau biasakan bersikap tabah menempuh perjuangan” (Voltaire)

“Kalau hendak mempunyai tampan yang paling baik dan paling kuku dalam karangan, menulislah dengan sederhana” (Hohenemser)

“Kalau kamu mendapat kesusahan, ingatlah untuk menyimpan kesabaran”(Horatius)

“Kalau tutur kata dan bahasa tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, itu tanda bahwa sesuatu perkara tidak berhasil” (Anonim)

“Kalau kamu berada di rumah orang, hendaklah kamu jaga matamu, jika kamu berada di tengah orang ramai, jaga lidahmu dan jika kamu berada dalam majilis jamuan, jaga perangaimu” (Lukmanul Hakim)

“Jika nasihat orang gila itu bagus, orang berfikiran waras tentu akan melaksanakannya” (Anonim)

“Jikalau orang perlu kawan, dia akan mengambil setiap orang yang mau menolongnya, soal siapa orangnya itu tidaklah penting” (Feng Yu Hsiang)

“Pada akhirnya faktor biologislah yang menentukan seseorang menjadi iba” (Oprah Winfrey)

“Puncak investasi kehidupan adalah investasi yang selalu berubah” (James Lee Valentine)

“Usaha yang gigih dan tekad kuat, serta didukung oleh pondasi watak yang kuat, akan membuat siapapun berhasil dalam mencapai apa yang diinginkan, baik itu yang bisa dibeli dengan uang maupun tidak. Dengan kata lain, selain memiliki tekad, kemauan dan kegigihan, kita juga harus mempunyai watak sukses yang kuat. Bila semua modal ini dimiliki, kesuksesan hidup dalam segala macam bentuknya akan bisa dirasakan” (Zig Ziglar)