Keagungan para pencinta sejati.......
Oleh : misbahuddin
Ketika
seorang manusia dekat kepada sang kholik
kedekatan yang dalam dan tajam, saat dia
bisa melihat kagungannya disegala seuatu yang dia lihat. Saat dia bisa
merasakan kasih dan cintanya yang selalu menyertainya. Sungguh itu adalah
nikmat yang tiada duanya, sebuah nikmat yang tidak bisa dibandingkan dengan
sesuatu apapun di dunia ini. ketika diri bisa mengenal wujud essensi dari
segala yang ada itu adalah sebuah kenikamatan yang harus di syukuri. Ketika
diri hanya mendambakan keridhoannya dari setiap aktivitas yang dilakukan,
sungguh nikmat... Dan diripun memiliki sebuah kekuatan yang besar... dan diri
ini menjadi sumber inspiratif bagi yang lain. Karena manusia yang yang hanya menjadikan
Allah swt sebagai orientasi hidupnya... sungguh penuh dengan enenrgi posistif yang
terpancar ke luar dan mempengaruhi manusia di sekelilinnya.
Mari kawan kita menerpa diri kita,
menanamkan benih cinta kepadan-Nya dalam setiap sujud, ruku dan doa kita.... sujudkanlah
dengan penu kepasrahan...dan kehinaan di hadapanya... sungguh hina diri
kita..kita hanya berdoa dengan tulus dan berharap ketika kita ditimpa ujian
yang menyesakan hati, ketika kita sudah terlepas dari semua cobaan hidup, kita
kembali lupa kepadanya.....ibadah yang kita lakukan hanya sebatas mengugurkan
kewajiaban saja.... ketika kita berhadapan dengan-Nya kita ingin cepat-cepat
selesai...tuhan sungguh tidak berarti ... kita lebih kuat memegang hp seharian
untuk up date status atau pun yang lainnya dari pada untuk meng up date
kecintaan kita kepadanya dengan merenungkan firman-firmannya.... kita lebih
asyik membaca novel dari mendalami dan menghayati Al-qur’an... coba tanya pada
diri kita....sejauh manakah kecintaan kita kepada Al-Qur’an??...sungguh kecintaan kita kepada Allah swt sebanding lurus
dengan kecintaan kita kepada Al-Qur’an....
Oh..aku masih Munafiq ya.. Allah.....
Sebenernya kita adalah insan-insan
yang masih munafiq... iman kita hanya sebatas dibibir belaka. Keimanan kita
belum terwujud dalam kehidupan sehari-hari.. kita sering terjebak dalam
rutinitas kita tanpa menanamkan tetetesan iman kedalamnya... hati kita masih
berorientasi kepada harta. Kehorman diri, pencintraan diri di hadapan
manusia... sungguh indah perkataan hikmah ini “jadilah
engkau manusia yang paling baik di hadapanAllah, jadilah engkau manusia yang paling
hina di hadapan dirimu, dan jadilah engkau manusia yang biasa di hadapan
manusia yang lain”. Kita terbalik 180 derazat...kita
mengeluarkan segala usaha kita untuk tampil baik di hadapan manusia, tampil
pintar, tampil keren dengan segala asesoris dunia .. tetapi kita tidak ingin
tampil keren dan tidak ingin memberikan yang terbaik dari diri kita ketika kita
sendiri berdua Allah.... sungguh dimanamapun kita berada Allah selalu bersama
kita kawan... mari kita luangkan waktu untuk bercumbu denganya ditengah gelap
dan heningnya malam...ketika manusia tertidur, kita terbangun untuk mewujudkan
cinta hakiki...
Para
sahabat Rasulullah sungguh mereka adalah pribadi-pribadi yang uggul. Mereka
mampu membangun cinta vertikal ( Hablum minallah) dan mampu membangun cinta
horizontal (hablum minannas)yang baik. Begitu banyak cerita tentang mereka
yang menggetarkan jiwa kita. Kecintaan mereka
kepada Allah mengalahkan kecintaannya kepada yang lain. Kecintaan mereka
menjadi sebuah kekuatan yang dahsat yang mampu menggulingkan negara adikuasa
seperti persia dan romawi. Dengan kecintaan mereka ...dunia ini telah merasakan
islam yang begitu indah rahmatal lilalamin...keyakinan mereka kepada firman
Allah..sungguh membuat mereka menjadi para pendekar dan panglima perang yang
disegani. “ sungguh aku mendapati pada masa
rasullulah dan setelah wafatnya lahir para panglima-panglima perang yang
tangguh, lebih tangguh dari Napoleon bonavarte bahkan lebih tangguh dari
pangeran Aleksander agustine “ begitu kira-kira testimoni dari
seorang orientalis.
Balada para Pencinta sejati....
Tidak terlihatnya
Allah bukan alasan untuk tidak mencintainya..sering kita terjebak oleh indra
kita. Kita hanya mengagumi sesuatu yang bisa dilihat...tetapi kita lupa untuk
melihat sesuatu itu dengan mata batin kita... bahwa ada sesuatu yang abadi,
sesuatu yang maha indah di balik sesuatu yang kita lihat.
Suatu
ketika Abu ubaidah Al-Khawwas berjalan di tengah pasar dengan berkata, “ alangkah rindunya aku kepada zat yang melihatku meski
aku tidak bisa melihatnya.” Al-fath bin Sakhraf berkata “ telah lama ku pendam rinduku untukmu . aku selalu siap
datang menemui mu “.Ibnu
uqail berkata “menuangkan seluruh hasrat
kepadanya lebih baik dari pada berpura-pura baik dihadapan mahluk,” Sungguh indah perkataan-perkataan mereka ini,
perkataan yang meloncat indah dari jiwa yang akrab dengan Allah. Hati yang
telah ditanamkan kecintaan yang hakiki pasti akan menghasilkan buah ucapan dan
tindakan yang mengagumkan dan menjadi sebuah inspirasi yang tidak lekang oleh
waktu dan tempat....subhanallah....
Yuk ...ah merenung sejenak....
I miss you
so much...harusnya kita ucapkan karena landasan kecintaan kita
kepada Allah, bukan karena landasan sahwat belaka. Tidaklah kita dapati para
pemabuk cinta sejati yang lebih baik dari pada kantuknya seorang yang gemar
tahajud. Tidaklah kita dapati yang lebih baik dari pada seseorang yang
tenggelam dalam kecintaan kepada Allah. Tidaklah kita dapati air yang lebih
baik dan lebih bening dari pada air mata seseorang yang menyesali dosa pada
malam gelap gulita, tidaklah kita dapati tertunduknya kepala yang lebih baik
dari pada tertunduknya kepala yang yang mengakui segala kesalahanya di hadapan
Allah. Tidaklah kita dapati tangan yang menengadah yang lebih baik dari pada
tangan yang menengadah mengharaf dan meminta keridhoanya,adakah hati yang
bergerak dengan suara sesegukan dan tangis pilu lebih mulia daripada seseorang
yeng tenggelam dalam munajat kepadanya...berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk mencapai yang terbaik adalah hal yang sangat
terpuji apalagi berusaha untuk selalu dekat dan taat kepada Dzat sang pemebri
nikmat.......... ^_^
0 komentar:
Posting Komentar