Ijinkan Ku, Tuk Mengenal Tuhan
Melalui Indahnya Matamu
Udara
malam semakin menusuk-nusuk perut ku, tapi ku tak mau kalah dengan sang malam,
ku akan duduk terus di depan lektop kesayangan ku, yang selalu setia mendengar
rintihan jiwa ku, yang kadang memberi inspirasi luar biasa kepadaku untuk
membedah kehidupan dan segala misteri di dalamnya yang terkumpul dalam
tombol-tombol yang indah yang siap mentranspormasikan bahasa jiwa kedalam
bahasa tuilisan.
Dikala
diri ini mencoba membuka misteri alam maya lewat wajah teknologi, kau langsung
datang dengan sebuah “status” yang langsung mencabik-cabik jiwa ku, membuat dia
tertunduk layu karena energi dari kata-kata mu yang membuat ku bagaikan sebuah
jasad yang tidak hidup maupun tidak mati.
Siapakah
gerangan dirimu?, yang membuat rumah jiwa ku roboh tak bersisa, hanya
menyisakan rasa cita dan rasa penasaran yang selalu menggusur paksa diriku tuk
melihat mu lebih dekat siapakah dirimu, ku buka “info” tentang mu, oh ternyata
tidak memberi jawaban yang yang memuaskan, hanya menyisakan rasa kepenasaran
yang semakin menggelora, karena kau semakin mencabik-cabik jiwa ku dengan
kata-kata mu yang yang membuat jiwa ini tergakaget dan bangun, kata-kata mu
bagaikan halilintar di tengah malam yang iringi dengan lembaran-lemparan tombak
dari tangisan sang langit.
Ku
lihat frofil tentang dirimu, ku tak kunjung bisa membuka misteri tengtang mu,
kau hanya memberi tetesan air kesegaran bagi jiwa ini dengan sebuah foto frofil
yag kau gantung di alam maya, kau menatap tajam padaku dengan mata yang begitu
kemilau dan kembali menusuk-nusuk jiwaku membuat dia bagaiakan lembaran kertas
putih yang dirobek-robek oleh sang pencinta yang terluka.
Ku
lihat tuhan di dalam matamu, ku memahai sebagian kecil dari keindahan tuhan
lewat matamu yang indah, tatapanmu bagai busur panah yang dilepaskan pada jiwa
yang haus akan keindahan ini. Alangkah indahnya mata itu bila di lengkapi
dengan mata batin yang menatap jernih dengan cahaya keimanan,
Balutan
kerudung mu yang lebar bagaikan hamparan awan putih yang menaungi jiwa manusia
dari terik nya matahari di siang hari yang sangat panas menerkam, sehingga
manusia pun berucap syukur pada tuhan semesta alam atas perlindungan yang ia
berikan lewat mu, wahai awan putih yang indah. Balutan layar putih kecil yang
selalu menutupi pancaran keindahan wajahmu, bagaikan sebuah benteng yang kokoh
yang menutupi dan akan selalu menjaga
keindahan suatu negri yang ia tututpi, menjadikan keindahan tuhan itu tetutup
rapi denganya, hanya manusia yang telah halal yang yang berhak untuk mencicipi
keindahan itu.
Wahai
keindahan tuhan “ mau kah engkau berdoa sejenak untuk ku dan untuk mu?, agar
sang takdir menuliskan kisah hidup kita dengan sangat indah, tidak ada yang
akan bisa memisahkan dua jasad yang telah bersatu dalam satu jiwa untuk terus
bersatu dalam bingkai kehalalan, jarak dan waktu tidak akan menjadi pemisah,
karena kita punya bahasa jiwa untuk selalu melemparkan cita dan asa antara
kita”.
Wahai
keindahan tuhan “ ijinkan aku untuk berdoa kepada yang maha mendengar, agar
diriku dihalalkan bagimu. Aku jiwa yang selalu hidup dalam alam optimis tidak mau
terikat dengan kondisisi yang mengikat ku hari ini. Aku yakin segala sesuatu
bisa berubah, karena hidup ini akan senantia berubah, dan roda kehidupan akan selalu
berputar terus. Aku yakin dengan sentuhan doa yang ikhlas dan sungguh-sungguh
segalanya bisa berubah dengan ijin Allah subhana wata’ala. Apabial dia
berkehendak apapun, maka ia tinggal mengatakan
“kun fayakun” (jadi maka jadilah ia).
0 komentar:
Posting Komentar