MENGAPA AQIDAH AHLU SUNNAH LEBIH
UTAMA..??
Oleh: Abu dhuzana Al-Ghoruty
Aqidah yang benar adalah pondasi agama. Segala sesuatu
yang dibangun diatas selain pondasi ini akan hancur dan runtuh. So..., kita
bisa melihat dan perhatian bagaimana Rasulullah meletakan dan menancapakan Aqidatul Islam ke dasar-dasar jiwa para sahabatnya sepanjang
hayat beliau. A’la kuli hal yang demikian itu bertujuan untuk membangun
generasi yang handal diatas pilar yang kuat dan dasar yang kokoh.
Coba antum pikir dengan radadikal..!! kalo
aqidah/ketauhidan bukan hal yang fundamental dalam subtansi ajaran islam,
mengapa kok ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah selama tiga belas
tahun menerangkan tentang permasalahan yang sama dan lagi tidak berubah, yaitu
masalah aqiadah/ketauhidan kepada Allh swt serta ibadah hanya kepadanya.
Berangkat dari aqidah dan urgensinya, maka Rasulullah di Mekkah tidak menyeru,
kecuali hanya kepadanya, dan senantiasa mendidik para sahabatanya diatas aqidah
tersebut.
Urgensi study a’qidah/ketauhidan bertumpu pada urgensi
penjelasan a’qidah yang benar dan murni, keharusan beramal dengan
sungguh-sungguh dalam rangka mengembalikan manusia pada a’qidah tersebut (moslem
worldview). Dan menyelamatkan mereka dari kesesatan-kesesatan firqoh
(perbedaan-perbedaan kelompok), So....hendaknya
permasalahan a’qidah menjadi skala prioritas yang utama bagi para
mahasiswa dalam studinya sebelum mengekplorasi pembahasa-pembahasan yang lain.
Cobalah baca tulisan ini dengan
interdisipliner/multiperspektif jangan memnyimpulkan dengan kaca mata kuda.
Insan akademis pantang untuk mengkaji sesuatu secara apriori (menyalahkan sebelum mengetahui haqiqatnya). So....mari kita kaji
keutamaan-keutamaan a’qidah ahlu sunnah yang amat tinggi nilainya dan
keharusan berpegang teguh pedanya, diantara keutamaanya adalah :
Pertama : a’qidah ahlu sunnah adalah satu-satunya cara untuk
mencegah berbagai perselisiahan, dan menyatukan seluruh muslim dalam framework
yang sama. Dan a’qidah ini adalah a’qidah yang dipegang para
sahabat dalam kehidupanya, dan Rasullah
sendiripun menjelaskan bahwa sebaik-baiknya kaum adalah para sahabat
kemudian tabiin dan tabiut tabiin, So..why?? kita pilih jalan yang lain. Allah
berfiran :“dan barang siapa yang menentang
Rasul sesudah jelas kebenarann baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan
orang mukmin, kami biar ia lelusa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu
dan kami masukan ia ke dalam jahanam, jahanam itu seburuk-buruknya tempat
kembali”. (QS.An-Nisa ;115)
Kedua : aqidah ahlu sunnah menyatukan dan menguatkan barisan
kaum muslimin, serta memperkokoh persatuan mereka diatas kebenaran, karena a’qidah tersebut sebagai manifestasi dari
firman Allah swt :
“dan berpegang teguhlah kamu semua
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.........”(QS.
Ali-Imran : 103)
So.....antum bisa baca dalam buku teologi karangan pak Harun nasution, disana kita dapat melihat gambaran bahwa aliran-aliran teologi islam itu muncul karena tidak samanya mereka dalam mengkonseptualisasikan hal-hal yang berkaitan dengan a’qidah, mereka mengekplorasi dengan metode rasionalis dengan meninggalkan metodolgi para sahabat dalam hal a’qidah. Kalau lah mereka mempelajari hal-hal yang metafisik/ghaib dengan pendekatan metodologi para sahabat dalam hal tersebut, niscara mereka tidak akan berpecah belah, Coz konseptulisasi mereka terhadap hal yang metafisik sudah jelas.yang tidak ada celah untuk perselisihan.
Antum bisa menggali dan mengekplorasi lebih dalam, bagaimana
manhaj al-islam dan sekaligus bisa memahami starting point perpecahan kaum muslimin yang mashur di sebut “ummahatul firoq”, dalam buku “MEMAHAMI MANHAJ ISLAM,
MEMBEDAH UMMAHATUL FIROQ” karya dosen kita Ust. Romly Qomarudin,
MA.
Ketiga : secara konseptual a’qidah ahlu sunnah sudah
jelas aturan mainnya ada dalam al-qur’an dan as-sunah, jauh dari
shubhat-shubhat (keragu-raguan), dan jauh dari sebuah spekulasi filosofis,
kalau ada yang sudah jelas mengapa kita memegang erat-erat sesuatu hal yang spekulasi hasil dari ekplorasi manusia yang bersipat terbatas atau hal yang
diragukan kebenaraanya...??? So... pakai
a’qidah ahlu sunnah lupakan yang lain...!!!. lebih jelas baca buku aqidah ahlu sunnah wal jamaah yang
di tulis Ust yazid bin abdul qodir jawaz.atau buku a’qidah karangan
Said sabiq, atau buku-buku yang lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut.
Keempat : a’qidah ahlu sunnah
praktis, jelas gak neko-neko. berbeda dengan
konsep kaum filosof dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan hal yang
metafisik atau hal yang bersipat transidental dengan sebuah spekulasi filosofis
yang tidak bisa dijamin kebenaraanya, ditambah setiap filosof pasti berbeda dalam
menjelaskan suatu hal, coz filsafat akan
mati kalo stetmen yang dikeluarkan para pemikir itu sama, filsafat hidup dengan
sebab sebuah konfrontasi pemikiran. Maka
disini jelas, ini adalah hasil raba-rabaan akal mereka.
Antum akan sangat susah jika beragama dengan menggunakan framework
filsafat. gk percaya ama omongoan ane...??? coba
antum baca buku falsafah dan mistisme karangan pak harun nasution, ane jamin antum bakal mencret-mencret,
dan migren berat karena saking sulitnya memehami setiap pemikiran-pemikiran
dari tokoh-tokoh filsafat dan tasauf. kalau udah baca pasti antum bakal bilang
“capeeeeeee deeeah.....!!!!!” (sambil garuk-garuk kepala).
Kaum suffi yang terpeleset dalam
mengkonseptualisasikan keagamaan mereka kadang membuat suatu cara peribadatan
yang baru yang Rasulullah sendiri tidak pernah melakukannya, seperti mendekati
tuhan dengan sebuah tarian hingga mereka pusing dan “berektase”, mendefinisan
lagi keagamaan mereka ( redefinisi of religion ) dengan perasaan mereka, hingga ada sebagian
dari mereka yang menjadikan sholat atau lebih umumnya syariat islam tidak wajib
bagi mereka untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena dengan
alasan “mereka sudah teramat dekat dengan tuhan” dan dalam kondisi “mukasafat”
terhadap eksisitensi tuhan. Lebih jelas baca buku “darah hitam tasawuf” karya
hartono ahmad jaiz, wallahu a’lam bishowab.
“sesungguhnya orang-orang yang beriman
hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,
mereka itulah orang-orang yangbenar” (QS.Al-Hujuraat
: 15)
0 komentar:
Posting Komentar