Sabtu, 24 Maret 2012

kampus ku dan Kampus Jiwa KU


kampus ku dan Kampus Jiwa KU
Berjalan menapaki kota metropolitan menuju KampusKU demi sebuah pencerahan , tetapi sayang jarang sekali ku mendapati wacana-wacana pencerahan dikediamanku yang ke 2 ini. Aku tidak mendapatkan apapun…. Hanya keletihan yang kudapat. Tidak ada pencerahan untuk inteletual ku, tidak ada pencerahan untuk jiwa ku. Semua seakan sia-sia. Waktu yang ku jalani seakan-akan kapas yang berterbangan.
Tetapi jiwa ku merasa segar kembali ketika ku mendapatkan buku yang bagus dan ku bisa bercumbu dengannya di dalam ruangan akal yang memutar ke dalam dan memberi gesekan-gesekan kenikmatan di dalamnya. Jiwa ku dibawa berenang jauh ke dalam lautan jiwa ku yang masih penuh dengan misteri. Ketika ku berada dalam kenikmatan berfikir dan berselancar dalam keheningan jiwa ku terasa berada dalam kehidupan yang begitu penuh dengan kenikmatan.
Jiwa ku, terasa terbang tinggi ke atas singgasana langit, ketika ku duduk merenung di kediaman ku paling atas. Ku menyebutnya dengan " vila KOntemplasi " ku memandang kesunyian malam begitu memberi inspirasi tuk lebih mendekati Tuhan pemeberi kedamain.
Waktu tidak akan pergi menghilang tanpa memberi mampaat selama kita selalu di dampingi oleh al-qur'an,    As-sunah dan buku-buku yang berkualitas. Setiap detik pasti akan begitu berarti. Ku yakin ini adalah setting tuhan untuk kehidupanku. Ilmu di dapat bukan hanya di bangku perkuliahan. Ilmu selalu tersebar dimana-mana selama kita mau mencari, merenungi dan mengambil pelajaran darinya, dan catatlah hasil selancar tafakur mu agar dia bisa menjadi obat ketika dirimu di timpa kehampaan. Atau bahkan disuatu saat kamu bisa menebitkan tulisan2Mu tentang alam tafakurMu.
Ketika kamu berada dalam puncak keimanan mu maka menulislah dengan sepenuh hati. Karena untaian kata-kata mu yang bersumber dari keimanan teguh pasti akan menggugah jiwa-jiwa yang membacanya. Termasuk diri mu sendiri ketika di timpa kefuturan.
Manusia yang sukses selalu mencari tempat untuk melakukan metamorfosis diri menjadi lebih baik. Tetapi jika dia tidak mendapatkanya, maka dia akan membuat lingkungan yang serasi dengan fantasi idealismenya. Manusia yang selalu ingin berubah itulah manusia yang selalu hidup, walaupun dia sudah mati. Kisah hidupanya akan menjadi inspirasi untuk manusia yang masih hidup yang memilki tekad untuk menjadikan hidup lebih hidup.
Manusia yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan yang terbaik dari kehidupan, tetapi mereka yang bahagia adalah mereka yang membuat apa yang ada menjadi lebih baik.
Pesan guru spritual ku mengatakan " tidak penting dimana kita berada yang terpenting tujuan apa yang kau hendak capai di tempat mu berada ".
Penentu kualitas kita bukanlah keluarga kita, bukanlah asesoris dunia, bukanlah pangkat. Dan bukan pula pada sanjungan-sanjuang manusia, tetapi kualitas kita di tentukan oleh tekad kita untuk menjadi pribadi yang berkualitas hari demi hari. Kehidupan di dunia ini cuma satu kali. Lantas apakah kehidupan yang satu kali ini kita sia-sia kan ..... Sebenarnya kekuatan yang kita gunakan untuk melakukan perubahan dalam kehidupan kita belumlah sepenuhnya. Kekuatan itu terkungkung denngan kehawatiran dan ketakutan. Maka kekuatan kita pu  terpendam di dasar diri yang paling dalam. Kekuatan itu akan muncul kembali ketika kita berjalan melangkah dengan pasti untuk menghadapi tantnangan ...
Good Night All ..... I Love You Full………
www.curah_fikiran.com

0 komentar:

Posting Komentar