kampus ku dan
Kampus Jiwa KU
Berjalan
menapaki kota metropolitan menuju KampusKU demi sebuah pencerahan , tetapi sayang jarang sekali ku mendapati wacana-wacana
pencerahan dikediamanku yang ke 2 ini. Aku tidak
mendapatkan apapun…. Hanya keletihan yang kudapat. Tidak ada pencerahan untuk
inteletual ku, tidak ada pencerahan untuk jiwa ku. Semua seakan sia-sia. Waktu
yang ku jalani seakan-akan kapas yang berterbangan.
Tetapi
jiwa ku merasa segar kembali ketika ku mendapatkan buku yang bagus dan ku bisa
bercumbu dengannya di dalam ruangan akal yang memutar ke dalam dan memberi
gesekan-gesekan kenikmatan di dalamnya. Jiwa ku dibawa berenang jauh ke dalam
lautan jiwa ku yang masih penuh dengan misteri. Ketika ku berada dalam
kenikmatan berfikir dan berselancar dalam keheningan jiwa ku terasa berada
dalam kehidupan yang begitu penuh dengan kenikmatan.
Jiwa
ku, terasa terbang tinggi ke atas singgasana langit, ketika ku duduk merenung di
kediaman ku paling atas. Ku menyebutnya
dengan " vila KOntemplasi "
ku memandang kesunyian malam begitu memberi inspirasi tuk lebih mendekati Tuhan
pemeberi kedamain.
Waktu
tidak akan pergi menghilang tanpa memberi mampaat selama kita selalu di
dampingi oleh al-qur'an, As-sunah
dan buku-buku yang berkualitas. Setiap detik pasti akan begitu berarti. Ku
yakin ini adalah setting tuhan untuk kehidupanku. Ilmu di dapat bukan hanya di
bangku perkuliahan. Ilmu selalu tersebar dimana-mana selama kita mau mencari,
merenungi dan mengambil pelajaran darinya, dan catatlah hasil selancar tafakur
mu agar dia bisa menjadi obat ketika dirimu di timpa kehampaan. Atau bahkan disuatu saat kamu bisa menebitkan
tulisan2Mu tentang alam tafakurMu.
Ketika
kamu berada dalam puncak keimanan mu maka menulislah dengan sepenuh hati.
Karena untaian kata-kata mu yang bersumber dari keimanan teguh pasti akan
menggugah jiwa-jiwa yang membacanya. Termasuk diri mu sendiri ketika di timpa
kefuturan.
Manusia
yang sukses selalu mencari tempat untuk melakukan metamorfosis diri menjadi
lebih baik. Tetapi jika dia tidak mendapatkanya, maka dia akan membuat
lingkungan yang serasi dengan fantasi idealismenya. Manusia yang selalu ingin
berubah itulah manusia yang selalu hidup, walaupun dia sudah mati. Kisah hidupanya
akan menjadi inspirasi untuk manusia yang masih hidup yang memilki tekad untuk
menjadikan hidup lebih hidup.
Manusia
yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan yang terbaik dari
kehidupan, tetapi mereka yang bahagia adalah mereka yang membuat apa yang ada
menjadi lebih baik.
Pesan
guru spritual ku mengatakan " tidak penting dimana kita berada yang
terpenting tujuan apa yang kau hendak capai di tempat mu berada ".
Penentu
kualitas kita bukanlah keluarga kita, bukanlah asesoris dunia, bukanlah
pangkat. Dan bukan pula pada sanjungan-sanjuang manusia, tetapi kualitas kita
di tentukan oleh tekad kita untuk menjadi pribadi yang berkualitas hari demi
hari. Kehidupan di dunia ini cuma satu kali. Lantas apakah kehidupan yang satu
kali ini kita sia-sia kan ..... Sebenarnya kekuatan yang kita gunakan untuk
melakukan perubahan dalam kehidupan kita belumlah sepenuhnya. Kekuatan itu
terkungkung denngan kehawatiran dan ketakutan. Maka kekuatan kita pu terpendam di dasar diri yang paling dalam.
Kekuatan itu akan muncul kembali ketika kita berjalan melangkah dengan pasti
untuk menghadapi tantnangan ...
Good Night All ..... I Love You
Full………
www.curah_fikiran.com
0 komentar:
Posting Komentar