Islam
Adalah Keimanan Dan Perbuatan
Oleh : Misbahuddin
Islam Sebuah
Intergrasi Antara Hati, Ucapan Dan Tindakan
Islam adalah agama yang diserukan oleh semua nabi dan
rasul sejak Adam As sampai Nabi Muhammad, mereka membawa misi suci yang sama yaitu
menegakan panji tauhid di seantero alam ini. subtansi islam itu sendiri adalah
keimanan dan perbuatan.
Keimanan merupakan dasar pundamental yang diatasnya
berdiri syariat islam. Jika dianalogikan dengan sebuah pohon maka akar yang menghujam
ke dasar bumi itulah keimanan atau akidah, dan batang tubuh pohon yang berdiri
tegak ke atas langit itu adalah syariat yang diwujudkan dengan perbuatan. Maka
keliru orang yang mengatakan “ tidak apa-apa tidak memakai penutup aurat yang
penting hatinya bersih” itu kekeliruan yang besar. Karena keimanan kata ulama
adalah ikrar lisan dan hati, perbuatan hati dan anggota badan. Semua itu tidak
bisa dipisah-pisahkan.
Syariat dan aqidah merupakan dua sisi mata uang yang
tidak dapat dipisah-pisahkan, keduanya saling keterkaitan tidak dapat di
pisahkan satu dengan yang lain. Buah dari akidah dan syariat yang diaflikasikan
dalam kehidupan secara terintegrasi adalah terciptanya kemaslahatan di dunia
dan di akhirat. Seperti yang terjadi di
madinah ketika Nabi berperan sebagai Rasul dan kepala negara. Maka terciptalah
sebuah tatanan hidup yang super modern (baldatun thoyyibun warobul ghofur ).
Keimanan dan peruatan yang terintegrasi . Dalam bahasa saya adalah selaras antara
hati,ucapan dan tindakan. Tidak bisa
jika kita mengaku beriman tetapi menolak sebagian syariat islam. Atau bahkan
tidak memperdulikannya. Keislaman dijadikan
sebatas label di ktp . tetapi jauh dari pelaksanaan nilai-nilainya.
Islam dipandang sebagai integrasi antara keimanan dan
perbuatan, kita dapat simak hal itu dari firman Allah swt.
“berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
beriman dan berbuat kebaikan, bahwasanya mereka itu akan memproleh surga yang
dibawahnya mengalirlah beberapa sungai “. (Al-Baqoroh : 25).
“ sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
sholeh, maka Tuhan yang maha pengasih akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa
kasih sayang “. (QS.
Maryam : 96)
Ini
salasatu ayat yang memberikan sebuah gambaran yang jelas antara keterikatan antara
keimanan dan action (perbuatan baik).
Dan masih banya lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan seperti itu.
Ruang Lingkup Iman
Atau Akidah
Iman di dalamnya terdapat komponen-komponen yang telah
dijelaskan oleh Allah SWT dan Rasulnya untuk
dijadikan sebuah landasan idiologis dalam mengarungi samudra kehidupan.
Komponen-komponen iman tersebut adalah :
1. Ma’rifah kepada
Allah, ma’rifah (mengenali dan meyakini) dengan nama-nama nya yang mulia dan
sifat-sifatnya yang tinggi . dan merupakan yang hal urgen lainya adalah iman secara Rububiyyahnya
( mengimani dan meyakini bahwa Allah
adalah satu-satunya sang Pencipta jagad raya ini), yang kedua adalah iman
secara Uluhiyyahnya (kita beribadah memfokuskan tujuan hidup kita hanya untuk
Allah, semua diniatkan untuk mengabdi kepadanya, baik sholat kita, ibadah kita,
hidup dan mati kita.).
2.
Keimanaan kepada para malaikat, malaikat-malaikat
sudah ditentukan jobness nya masing-masing oleh Allah. Keimanan terhadap
malaikat akan melahirkan rasa selalu diawasi dimanapun kita berada. Kita akan sadar bahwa selalu ada malaikat
yang selalu mendampingi kita untuk mencatat segala amal-amal kita yang baik dan
yang buruk.
3.
Keimanan kepada Nabi –Nabi dan Rasul-Rasul, yang Allah
swt telah mengutus mereka kepada umat manusia untuk mengemban misi suci yang
sama yaitu menegakan kalimatu At-tauhid,
4.
Keimanan kepada kitab, Allah swt menurunkan kitab
kepada Rasul dan Nabi terpilih, tidak
setiap Nabi dan Rasul diberikan kitab suci, ada yang hanya berupa lembaran-lembaran
suci yang berisi titah Allah yang disebut dengan shuhuf. Kitab yang Allah
turunkan merupakan sebuah way of life, dengannya kita bisa mengetahui
apa yang Allah haramkan dan apa yang Allah halalkan. Mana yang baik dan mana
yang buruk. semua nilai-nilai kehidupan sudah diatur didalamnya. Jika manusia menolak kadungan ajaran syariat
yang terkandung didalamnya berarti dia telah menjadi orang yang ingkar.
5. Keimanan
terhadap hari akhir, hari akhir dimana manusia manusia dibangkitkan dari
perkuburan mereka, dan semua amal manusia kan di timbang , semua akan diadli
dengan sangat adil karena penegak keadilan adalah Allah sang hakim diantara
manusia, sehingga kedholiam sekecil dzaroh pun akan di perhitungkan. Akhir dari
semua hal itu adalah dua tempat yang menjadi ujung peristirahan yang abadi,
yaitu syurga dan dunia.
Keimanan kepada takdir baik maupun yang buruk, semua apa yang terjadi
sudah tersurat di dalam lembaran-lembaran takdir yang ghoib, ha itulah yang
menjadi landasan bagi berjalannya
perubahan-perubahan di alam semesta ini.
0 komentar:
Posting Komentar