REKONTRUKSI DIRI
Manusia yang
beruntung adalah manusia yang hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari
kemarin. manusia yang rugi adalah manusia yang hari ini kualitas hidupnya sama
dengan yang kemarin. dan manusia yang bangkrut adalah mansuia yang hari ini
kualitas hidupnya lebih buruk dar yang kemarin”. ungkapan yang sangat dalam,
kaya dengan pelajaran –pelajaran dan hikmah di dalamnya. jika semua orang Islam
mempunyai prinsip hidup seperti ungkapan diatas. saya sakin setahap demi
setahap islam akan berjaya kembali. itu lah kunci keberhasilan Islam tempo
doeloe. hari ini harus lebih baik dari kemarin. jika tidak aku termasuk orang
yang rugi atau bahkan manusia yang bangkrut.
Rekontruksi
diri dengan mutiara Iman
Revolusi diri harus diawali dengan
rekontruksi Iman, pembentukan karakter
atau ahlak diawali dengan pembentukan iman dalam dada, keimanan telah menjadi energi untuk membentuk
diri lebih baik, yang senatiasa bersinergi dengan Tuhan, alam, manusia sekitar
dan dirinya sendiri.
Iman yang menjadikan jiwa tenang,
tidak ada rasa takut dan tidak pula dirundung kesedihan, “ lakhofun ‘alaihim
walahum Yahjanun “ mereka tidak ditimpa rasa takut dan tidak ditimpa rasa
sedih. merekalah manusia-mansuia yang hatinya disinari cahaya iman.
Imanlah yang menjadikan Islam tempo
deoloe begitu kuat. para pasukan Islam tidak gentar melawan musuhnya yang
berlipat ganda, bahkan mereka berani mati dalam memburu surga. kematian didalam
peperangan adalah dambaanya. iman lah yang membuat seperti tiga malam mereka
seperti malam pertama bagi seoarang pengantin.
sholat, dzikir dan jihad menjadi kebutuhan pokok. sehingga dengan
kulitas-kualitas pribadi seperti itu tidaklah heran Islam menjadi kekuatan
terbesar.
Iman adalah penyandiri yang
totalitas kepada Allah, Iman yang menjadikan manusia lebih kuat, lebih kuat
dari pada yang dia sangka. karena dia telah menyandarkan diri kepada yang maha
kuat. sesutau yang disandarkan pada pondasi yang kuat maka sesuatu itu akan
menjadi kuat. sebaliknya jiak sesuatu disandarkan pada pondasi yang lemah maka
sesuatu itupun akan lemah dan mudah thancur. yup!, sebuah analogi sederhana kawan untuk mehami
manusia biasa yang menjadi manusia luar biasa seperti para sahabat Rasulullah
saw!!.
Rekontruksi
diri dengan Firman Ilahi
Firman ilahi adalah bukti yang tidak
memilki tanding, para pakar sastra dan syair arappun mengakui keunggulan tata
bahasa arab yang begitu tinggi dalam Al-quran, kata-katanya merekontruksi
jiwa-jiwa dan pemikiran ke arah pencerahan hidup, firman Ilahi membentuk jiwa
yang senantiasa berkorban tanpa pamrih dan ketegaran dalam menyampaikan
kebenaran, senantiasa menghiasi perjalan hidup para pencintanya, Firman Ilhai sudah menjadi sumber Inspirasi,
ide, dan kekayaan batin ditengah rapuhnya kekayaan materi.
Firman ilahi
berhasil merekontruksi tata nilai kehidupan masyarakat arab saat itu, dari
kejahiliyaahan “ The Dack Age “ menuju
kepada cahaya islam. Firman Ilahi sudah Install ulang pemikiran dan pola pikir
manusia pada saat itu tanpa kekerasan, Intimidasi, apalagi teror. Firman Ilahi seakan-akan menjadi oase
kehidupan ditengah-tengah pola hidup yang bejat.
Firman Ilahi menekankan keyakinan
hidup, “ Ina sholatie. Wa nusuki, wamahyaya wamaamatie lilahi rabil “alamin
“. sehingga konsep hidup tersebut menjadikan perubahan-perubahan pribadi menjadi
insan-insan yang tangguh, memilki nuansa hidup yang penuh keberkahan. konsep
ini telah menjadikan perbaikan diri untuk selalu mempersembahkan amal hanya
untuk mencari keridhoan Allah, Jika kita fokuskan untuk menjadikan amal kita
diterima oleh Allah, dan kita tidak memperdulikan komentar mansuia. maka
insallah amal kita akan terasa lebih nikmat. yup! di hati kita, hanya mengharap
kepada Allah semata.
kisah mus’ab bin umar yang ketika
belu masuk islam menggantung dirinya pada kekayaan orang tuanya, tetapi apa
yang terjadi setelah dia masuk Islam. ternyata beliau menjadi pribadi yang
dikenal dengan Ilmu, ketaqwaan dan kepahlawanannya. beliau menjadi duta dakwah
pertama Rasulullah saw. Rasulullah pun memberikan komentar tentang Mus’ab bin
umair, “ dahulu saya melihat Mush’ab bi umair tak ada yang mengimbangi dalam
memperoleh kesenangan dari orang tuannya, kemudian ditinggalkannya semua demi
cintanya pada Allah dan Rasulnya.”
Rekontruksi
diri dengan mengingat Mati
“ dan
alangkah mengerikannya jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang
berdosa itumenundukan kepalanya dihadapan tuahannya, mereka berkata: Ya tuhan
kam, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami kedunia, kami
akan mengerjakan amal sholeh, seseungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.
(as-Sajdah : 12 )
ayat diatas menjelaskan tentang
penyesalan orang-orang yang penuh dosa dan maksiat, bisa saja manusia itu tahu
tapi tidak mengamalkan. banayak mansuia yang tahu tetapi tidak semuanya
mengerjakan apa yang dia tahu. Ayat ini memberikan sebuah setruman jiwa. yup!
jiwa harus senantiasa diingatkan tentang makna hidup yang sebenarnya. jiwa
cendrung lupa terjebak dengan rutinitas kehidupan. maka seyogyanya kita
menyisihkan waktu untuk “ menyetrum “ jiwa kita agar segar dengan mentadaburi
ayat-ayat Al-Qur’an.
Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma pernah berkata, “Aku pernah menghadap Rasululloh shallallahu
‘alaihi wasallam sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah
seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, “Wahai
Nabi Alloh, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?” Beliau
menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling
siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati)
dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR:
Ath-Thabrani, dishahihkan al-Mundziri)
Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita
adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam di dalamnya. Andai
muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, niscaya kita akan selamat dari
tersesat di lautan hidup ini.
The Secret of Mikir n Dzikir
The Secret of Mikir n Dzikir
Berfikir dan berdzikir adalah sala
satu wasilah “ metode “ untuk membersihkan jiwa, jiwa akan mersakan kenikmatan
iman dengan berfikir dan berdzikir. berdzikir “ menyinkap “ tabir ilahi dengan mata
hati. sedangkan berfikir menyingkap ”
Misteri “ Tuhan dengan akal.
sungguh indah dan nikmat jika kita mengkolaborasikan keduanya. dalam menjalin
hubungan yang mesra dengan Allah dan membongkar misteri keluar biasaan alam
ini.
Al- Hasan al-Bashrî berkata “Berpikir selama satu jam lebih baik daripada beribadah
selama semalam”
“Merenungkan
karunia Allah adalah ibadah yang paling utama” ‘Umar ibn ‘Abd
al-‘Azîz
“Dan
banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya,
sedang mereka berpaling dari padanya. Dan sebahagian besar dari mereka tidak
beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan
sembahan-sembahan lain)” QS Yusuf 105 – 106.
Didalam tata surya kita begitu
banyak hal yang menakjubkan untuk di renungkan, mat hati yang tajam dan akal
yang jernih bisa menyingkap misteri itu semua. “
Kullu Syaiin Yadulu ‘Ala Annahu Waahid “. jika kita mengekplorasi alam jagad, “ berselancar “ kelautan jiwa
kita, hasil dari perenungan mikir kita dan dzikir akal dan hati, semua itu pasti
akan menghasilkan sebuah conclution ( kesimpulan ), bahwa Allah itu
satu-satunya Tuhan yang berhaq untuk disembah. Allah lah satu-satunya sumber
kekuatan, Allahlah tujuan hidup kita semua. dari Allah kita di adakan. dan
kepada Allah lah kita dikembaliaknan. kita kepunyaan Allah dan kita akan
kembali kepadanya. kita hidup di dunia ini hanya sementara. kehidupann yang
sebenarnya adalah di negeri akhirat sana. subhanallah
0 komentar:
Posting Komentar