Jumat, 12 Oktober 2012

REKONTRUKSI DIRI


REKONTRUKSI DIRI
                 
Manusia yang beruntung adalah manusia yang hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari kemarin. manusia yang rugi adalah manusia yang hari ini kualitas hidupnya sama dengan yang kemarin. dan manusia yang bangkrut adalah mansuia yang hari ini kualitas hidupnya lebih buruk dar yang kemarin”. ungkapan yang sangat dalam, kaya dengan pelajaran –pelajaran dan hikmah di dalamnya. jika semua orang Islam mempunyai prinsip hidup seperti ungkapan diatas. saya sakin setahap demi setahap islam akan berjaya kembali. itu lah kunci keberhasilan Islam tempo doeloe. hari ini harus lebih baik dari kemarin. jika tidak aku termasuk orang yang rugi atau bahkan manusia yang bangkrut.

Rekontruksi diri dengan mutiara Iman
            
Revolusi diri harus diawali dengan rekontruksi Iman,  pembentukan karakter atau ahlak diawali dengan pembentukan iman dalam dada,  keimanan telah menjadi energi untuk membentuk diri lebih baik, yang senatiasa bersinergi dengan Tuhan, alam, manusia sekitar dan dirinya sendiri.
           
Iman yang menjadikan jiwa tenang, tidak ada rasa takut dan tidak pula dirundung kesedihan, “ lakhofun ‘alaihim walahum Yahjanun “ mereka tidak ditimpa rasa takut dan tidak ditimpa rasa sedih. merekalah manusia-mansuia yang hatinya disinari cahaya iman.
           
Imanlah yang menjadikan Islam tempo deoloe begitu kuat. para pasukan Islam tidak gentar melawan musuhnya yang berlipat ganda, bahkan mereka berani mati dalam memburu surga. kematian didalam peperangan adalah dambaanya. iman lah yang membuat seperti tiga malam mereka seperti malam pertama bagi seoarang pengantin.  sholat, dzikir dan jihad menjadi kebutuhan pokok. sehingga dengan kulitas-kualitas pribadi seperti itu tidaklah heran Islam menjadi kekuatan terbesar.
            
Iman adalah penyandiri yang totalitas kepada Allah, Iman yang menjadikan manusia lebih kuat, lebih kuat dari pada yang dia sangka. karena dia telah menyandarkan diri kepada yang maha kuat. sesutau yang disandarkan pada pondasi yang kuat maka sesuatu itu akan menjadi kuat. sebaliknya jiak sesuatu disandarkan pada pondasi yang lemah maka sesuatu itupun akan lemah dan mudah thancur. yup!,  sebuah analogi sederhana kawan untuk mehami manusia biasa yang menjadi manusia luar biasa seperti para sahabat Rasulullah saw!!.

Rekontruksi diri dengan Firman Ilahi
            
Firman ilahi adalah bukti yang tidak memilki tanding, para pakar sastra dan syair arappun mengakui keunggulan tata bahasa arab yang begitu tinggi dalam Al-quran, kata-katanya merekontruksi jiwa-jiwa dan pemikiran ke arah pencerahan hidup, firman Ilahi membentuk jiwa yang senantiasa berkorban tanpa pamrih dan ketegaran dalam menyampaikan kebenaran, senantiasa menghiasi perjalan hidup para pencintanya,  Firman Ilhai sudah menjadi sumber Inspirasi, ide, dan kekayaan batin ditengah rapuhnya kekayaan materi.
            
Firman ilahi berhasil merekontruksi tata nilai kehidupan masyarakat arab saat itu, dari kejahiliyaahan “ The Dack Age “  menuju kepada cahaya islam. Firman Ilahi sudah Install ulang pemikiran dan pola pikir manusia pada saat itu tanpa kekerasan, Intimidasi, apalagi teror.  Firman Ilahi seakan-akan menjadi oase kehidupan ditengah-tengah pola hidup yang bejat.
            
Firman Ilahi menekankan keyakinan hidup, “ Ina sholatie. Wa nusuki, wamahyaya wamaamatie lilahi rabil “alamin “. sehingga konsep hidup tersebut menjadikan perubahan-perubahan pribadi menjadi insan-insan yang tangguh, memilki nuansa hidup yang penuh keberkahan. konsep ini telah menjadikan perbaikan diri untuk selalu mempersembahkan amal hanya untuk mencari keridhoan Allah, Jika kita fokuskan untuk menjadikan amal kita diterima oleh Allah, dan kita tidak memperdulikan komentar mansuia. maka insallah amal kita akan terasa lebih nikmat. yup! di hati kita, hanya mengharap kepada Allah semata.
            
kisah mus’ab bin umar yang ketika belu masuk islam menggantung dirinya pada kekayaan orang tuanya, tetapi apa yang terjadi setelah dia masuk Islam. ternyata beliau menjadi pribadi yang dikenal dengan Ilmu, ketaqwaan dan kepahlawanannya. beliau menjadi duta dakwah pertama Rasulullah saw. Rasulullah pun memberikan komentar tentang Mus’ab bin umair, “ dahulu saya melihat Mush’ab bi umair tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuannya, kemudian ditinggalkannya semua demi cintanya pada Allah dan Rasulnya.”

Rekontruksi diri dengan mengingat Mati
           
dan alangkah mengerikannya jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itumenundukan kepalanya dihadapan tuahannya, mereka berkata: Ya tuhan kam, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami kedunia, kami akan mengerjakan amal sholeh, seseungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. (as-Sajdah : 12 )
           
ayat diatas menjelaskan tentang penyesalan orang-orang yang penuh dosa dan maksiat, bisa saja manusia itu tahu tapi tidak mengamalkan. banayak mansuia yang tahu tetapi tidak semuanya mengerjakan apa yang dia tahu. Ayat ini memberikan sebuah setruman jiwa. yup! jiwa harus senantiasa diingatkan tentang makna hidup yang sebenarnya. jiwa cendrung lupa terjebak dengan rutinitas kehidupan. maka seyogyanya kita menyisihkan waktu untuk “ menyetrum “ jiwa kita agar segar dengan mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an.
            
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata, “Aku pernah menghadap Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, “Wahai Nabi Alloh, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?” Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR: Ath-Thabrani, dishahihkan al-Mundziri)
            Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam di dalamnya. Andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, niscaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.

The Secret of Mikir  n Dzikir
            
Berfikir dan berdzikir adalah sala satu wasilah “ metode “ untuk membersihkan jiwa, jiwa akan mersakan kenikmatan iman dengan berfikir dan berdzikir. berdzikir “ menyinkap “ tabir ilahi dengan mata hati. sedangkan berfikir menyingkap ”  Misteri “  Tuhan dengan akal. sungguh indah dan nikmat jika kita mengkolaborasikan keduanya. dalam menjalin hubungan yang mesra dengan Allah dan membongkar misteri keluar biasaan alam ini.
           
Al- Hasan al-Bashrî berkata “Berpikir selama satu jam lebih baik daripada beribadah selama semalam
           
Merenungkan karunia Allah adalah ibadah yang paling utama‘Umar ibn ‘Abd al-‘Azîz
            
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)” QS Yusuf 105 – 106.
            
Didalam tata surya kita begitu banyak hal yang menakjubkan untuk di renungkan, mat hati yang tajam dan akal yang jernih bisa menyingkap misteri itu semua. “ Kullu Syaiin Yadulu ‘Ala Annahu Waahid “. jika kita mengekplorasi alam jagad, “ berselancar “ kelautan jiwa kita, hasil dari perenungan mikir kita dan dzikir akal dan hati, semua itu pasti akan menghasilkan sebuah conclution ( kesimpulan ), bahwa Allah itu satu-satunya Tuhan yang berhaq untuk disembah. Allah lah satu-satunya sumber kekuatan, Allahlah tujuan hidup kita semua. dari Allah kita di adakan. dan kepada Allah lah kita dikembaliaknan. kita kepunyaan Allah dan kita akan kembali kepadanya. kita hidup di dunia ini hanya sementara. kehidupann yang sebenarnya adalah di negeri akhirat sana. subhanallah

0 komentar:

Posting Komentar