Jumat, 12 Oktober 2012

Kematian Jurnal Kampus Thawalib JAUHAR ALHAYAH




Ampir 4 bulanan jurnal kampus Thawalib  jauhar alhayah mematikan diri, tidak ada tulisan yang baru, wacana baru dan pencerahan baru. off nya jauhar alhayah sebagai Agent penghidup tradisi keilmuan dan oase bagi terjaganya atmospir kaum intellektualis  muda thawalib karena  beberapa sebab yang semua hal itu insaallah bisa diambil pelajaranya agar jauhar tetap hidup sampai kami lulus S1, atau bahkan mudah-mudahan amal baik ini bisa diteruskan oleh teman-teman yang menjabat di BEM selanjutnya.
            
hal ini kami tulis sebagai bahan renungan bagi kita semua, mengapa jauhar waktu kebelakang mematikan dirinya dari amal baik ini, yaitu menulis demi sebuah eksistensi dan amal kebajikan.

Kaum Intelektualis Yang Kritis Tanpa Mendongkrak Semangat Kaum Muda
           
Dalam mengistiqomahkan sebuah amal kebaikan pasti disana akan diuji mentalitas kita, sebagaimana dakwah pasti tidak akan terlepas dari apa yang namanya rintangan  dan tantangan dakwah.  saya merasa down ketika ada sebuah celetukan dari seoarang yang dari tingkat pendidikanya lebih tinggi dari saya, beliau berkata begini : “ seoarang Utadz ( Agent of change secara umumnya)  itu banyak dosa, karena banyak bicara atau menulis  materi, tetapi diri sendirinya tidak berubah. “ . perkataan ini yang membuat jauhar mati kutu. karena toh jauhar belum bisa menjadi Agent of change untuk menghidupkan tradisi keilmuan dan pembangunan karakter secara 100 %.
           
sungguh jika kita terlalu banyak mendengarkan manusi, kita akan bingung sendiri, dan lebih-lebih bisa down tidak mau bergerak dan berkarya dengan alasan takut diktirtik. jika saya renungkan hal tersebut. saya mencoba berfikir jernih, menyampaikan yang kita tahu itu wajib hukumnya, “ Balighu ani walau ayah “ sampaikan walaupun satu ayat. itu pesan nabi. dan ilmu itu harus diamalkan, karena Allah sangat murka orang yang bicara tetapi tidak berbuat. dan ilmu yang diamalkan itu akan memberi dampak perubahan jika dilakukan dengan istiqomah, ya.. perubahan memerlukan proses. dan Jauhar baru 3 tahun eksesi menulis.  ya maklum jika belum memberikan kontirubsi dan perubahan nyata. hehe ..
           
karena pertimbangan diatas,  kami memilih untuk terus bergerak menulis sambil memerbaiki diri. dan meluruskan niat bahwa menulis adalah sebagai amal kebaikan, menulis adalah sebuah kontribusi nyata untuk hidupnya tradisi keilmuan dan memberikan oase kesegaran agar agama Islam membumi di hati-hati anak muda. yup..!!, walaupun dalam sekala kecil yang penting kami sudah memberikan sesuatu untuk agama. dan kami yakin hal ini akan dibalas oleh Allah diakhirat kelak.

Pola Pikir Yang Sesat
           
“ beramal sholeh ketika dihinggapi rasa riya maka amal itu harus ditinggalkan agar memurnikan keimanan kita”. pola pikir ini ya memang salah, jika kita menunggu hati agar benar-benar ikhlas untuk beramal kebaikan, untuk memberi mampaat kepada orang lain habislah umur kita. maka untuk membongkar kebiasaan lama dalam berfikir ini,  kita harus menanamkan pola fikir. beramalah kebajikanlah harus terus dilakukan sambil terus meluruskan niat. tidak ada manusia dimuka bumi ini,  baik yang awam ataupun yang berilmu yang terlepas dari penyakit Ria    ( ingin di puji ). saya menemukan perkataan ulama Fudhail Bin Iyad, yang sungguh luar biasa,   “ Meninggalkan amal karena manusia itu adalah ria, dan beramal karena manusia adalah  adalah syirik. ikhlas itu adalah Allah meyelamatkan dari pada kedunaya“. perkataan yang sungguh luar biasa sekaligus memberikan jawaban untuk kegalauan saya. ya betul.. amal kebaikan harus dilakukan kerana Allah semata, jika tidak. gugur semua amal kita dihadapan Allah walaupun amal kebaikan itu sebesar gunung himalaya. dan amal kebaikan juga jangan ditinggalkan karena sebab takut riya, takut dipuja dan dipuji manusia.

Tidak Ada Ukhuwah Dalam Kebaikan.

mengerjakan sebuah pekerjaan akan terasa lebih ringan dengan bersama-sama. dan pekerjaan akan terasa sulit untuk diistiqomahkan jika para tokoh peradabanya Cuma hanya bisa berkata-kata tanpa sebuah bukti nyata. pola pikir ini jika direnungi ternyata tidak betul. saya merenung, kebaikan itu bisa dikerjakan sendiri bisa dikerjkan bersama-sama, jika amal baik itu belum bisa dilakukan secara bersama-sama,  toh ternyata itu bisa laukan oleh 1 atau 2 orang. yup lakukanlah dengan maksimal. jika amal kebaikan itu diniatkan kerana Allah masa Allah tidak membantu, masa Allah diam-diam saja. nah karena saya dapat ilham seperti itu saya harus terus menulis demi kebuah kebaikan dan pencerahan demi hidupnya tradisi keilmuan mahasiswa.

Sebuah Pencerahan Yang Mantabbb !!!
           
seribu alasan bisa diutarakan, ya karena kita pintar untuk mencari-cari alasan dan menyembunyiakan tanggung jawab dibalik itu semua. kehidupan begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil, jika kita mau berfikir. filosofi hidup yang harus diufgrade terus. hidup di dunia adalah tempat menanam kebaikan yang akan dipetik buahnya di negri akhirat. hal ini memberi semangat saya untuk terus memberikan sesuatu yang bermampaat untuk hidup dan kehidupan karena mengharaf ridho Allah semata. jangan memperdulilan kritikan manusia kepada kita, ambil krirtikan yang membangunnya dan enyahkan kritikan yang membuat diri kita down.

pelajaran yang selanjutnya, kita harus menenangkan diri selalu dalam mengistiqohkan sebuah kebaikan. mari kita renungkan amal baik apa yang kita sudah istiqomahkan untuk investasi kita di negri akhirat. sudah sejauh mana persiapan kita menghadapai kehidupan yang sebenarnya nanti. ya .. ternayata persiapan kita belumlah banyak. kita lebih “ buas ” dan    “ ganas” mengerjar dunia dan lupa untuk menjadikan diri buas, dan tamak untuk mengumpulkan pundi-pundi kebaikan untuk bekal hidup yang sebenaranya.
Tulisan Sebagai Investasi Kebaikan.
           
Jauhar alhayah yang memasuki tahun ke 4, ya... berbarengan dengan usia kami di thowalib yang sekang menunggu waktu jatah umurnya beberapa bulan kedepan untuk hidup di thawalib. mudah-mudah ada teman-teman mahasiswa yang melanjutkan perjuangan ini untuk menghidupkan tradisis keilmuan mahasiswa. agar kita tidak menjadi maha siswa kupu-kupu.
            
Sobat Jauhar yang ingin investasi kebaikan lewat tulisan silahkan kirim tulisanya ke Mesti Farah atau Slamet semester 7. atau bisa dikirim langsung ke alamat email agent_of_change@yahoo.com. Sahabat yang  ingin baca-baca tulisan jauhar selama 3 tahun dapat di buka di misbahuddin1234.blogspot.com. Mari Kita Menjadi Insan-Insan Yang Suka Berbuat, Bukan Menjadi Insan-Insan Yang Suka Bicara Tanpa Berbuat !!.

0 komentar:

Posting Komentar