Menyingkap Tabir TUHAN
( Bagian Pertama )
Tuhan
dari jaman dulu sampai sekarang menjadi perbincangan yang selalu up to date.
tetapi apalah arti memperbincangkan tuhan dengan akal semata. pasti tidak akan
jelas junturangannya, karena hal itu persifat spekulatif. memperbincangkan
tuhan dengan akal semata seperti menghitung berat gunung dengan timbangan emas.
kita
hanya bisa mengenal tuhan dengan apa yang tuhan sendiri jelaskan tentang
dirinya, atau melalu lisan utusannya yang Dia angkat menjadi nabi atau
Rasul. maka agar ekplorasi pencarian
tuhan tidak menjadi “ sesat “ dan
meyesatkan. maka haruslah Al-Qur’an dan As-sunnah yang dijadikan sebuah patokan untuk membongkar Alam
ketuhahan yang dikolaborasikan dengan anlisi akal.
Kenapa
kita tidak memakai pendekatan firman tuhan yang lain seperti Injil, zabur,
Taurat. untuk mengekplorasi alam Ketuahanan. jawabannya sangatlah simple,
pertama agama-agama yang yahudi dan nasroni sekarang sudah melenceng jauh dari
konsep keimanan yang benar. kita tidak berbicara dulu dalil. kita bongkar sejarah terlebih dahulu, muntuk mencari
secercah bukti outentik. seorang pemikir barat, Richard Elliot Friedman, dalam
bukunya, Who Wrote The Bible. Dia menulis kitab ini (Bible ) masih merupakan
misteri siapakah yang menulis kitab itu sebenarnya. ketidak jelasan kitab bible
sebagai firman tuhan dipertanyakan dan dihujat. lebih jelas baca majalah
islamia Thn 1, No 1 Muharram 1425 / maret 2004. so ... kitab Al-Qur’an adalah
sala-satu jalan selamat untuk “ menemukan “ Tuhan “. sehingga tidaklah salah sabda Rasulullah “
Seseungguhnya aku telah meninggalkan dua hal, yang jika kalian berpegang
kepadanya maka kalian tidak akan sesat selamanya “.
Napak Tilas Pencarian Tuhanya
Nabi Ibrahim
Dalam
surat Al An’am (6):75-79-
dikisahkan bagaimana Nabi Ibrahim berekplorasi dan berfikir kritis,
merenung untuk mencari Tuhan yang Haq
untuk disembah.
“
Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (kami yang terdapat)
dilangit dan dibumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.
Ketika
malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia
berkata, “Inilah Tuhanku” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata “Aku
tidak suka kepada yang terbenam”
Lalu
ketika dia melihat bulan terbit dia berkata “Inilah Tuhanku” tetapi ketika
bulan itu terbenam dia berkata “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”
Kemudian
ketika dia melihat matahari terbit dia berkata “Inilah Tuhanku, ini lebih
besar”. Tetapi ketika matahari terbenam dia berkata “Wahai kaumku! Sungguh aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan”
Aku
hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh
kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang yang
musyrik “
Allah Dzat Yang Maha Kuasa
´dan
apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu ( Muhammad ) tentang aku, maka
katakanlah sesungguhnya aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a
apabila dia berdo’a kepadaku. hendaklah mereka itu memenuhi (perintahku) dan
beriman kepadaku, agar mereka memperoleh kebenaran. (Al-Baqoroh : 186)
demikianlah
karena sesungguhnya Allah, dialah tuhan yang sebenarnya. dan apa saja yang
mereka seru selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, dialah yang maha
tinggi dan maha besar (Luqman : 30 )
penyembahan
terhadap roh-roh nenek moyang dan segala simbol yang dikultuskan ; pohon
keramat, batu cicin. pengkultusan seoarang habib atau kiyai , mengagnggap dia
maksum ( terjaga dari keslahan ). dan contoh-contoh yang lainnya. adalah
penyimpangan terhadap konsep iman. ketika pohon-pohon dipuja, batu keramat
dikasih sesaji itu merupakan sebuah kemusyrikan. kenapa kita tidak menggantungkan
harap dan meminta itu kepada Allah semata?. yang jelas-jelas pencipta Alam
semesta dan segala apa yang ada dijagad raya ini.
_Ad-Dhiru wa Batinu_ ( Maha Jelas dan Maha Tersembunyi
)
Tuhan
dialah yang maha dhohir ( maha Nampak ) tetapi juga Dia adalah maha Bathin (
maha tersembunyi). untuk memahami makna ini, saya cantumkan pendapat seorang ahli tasauf terkemuka Mula
Sadra, “ Ketesembunyian Ia karena kejelasaannya
yang amat jelas. dan kejelasannya yang amat jelas adalah karena
ketersembunyianya “. secara
sederha. Allah tidak mungkin kita lihat.
tetapi keberdaanNYA begitu jelas dan nampak bagi manusia yang
menggunakan ketajaman akal dan ketajaman hatinya. Tafakur
dan tadabur merupakan sebuah “ wasilah “ pelantara yang bisa
menghubungkan hati kita kepada Tuhan. lihatlah alam yang begitu indah dan tertata
dengan apik. akal yang benar dan hati
yang jernih pasti akan berkesimpulan ada “ sesuatu yang maha agung “ yang
mengatur alam ini. Tuhan begitu jelas
keberadaannya. jika kita berfikir tentang diri dan tentang hakikat alam.
“
dan milik Allah timur dan barat. Kemana pun kamu menghadap disanalah wajah
Allah. Seseungguhnya Allah maha luas,
dan maha mengetahui “ ( Al-Baqoroh : 115 )
“
kemudian mereka ( Hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka
yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum
(pada hari itu ) ada padanya. Dan dialah pembuat perhitungan yang paling
cepat. ( Al-An’am : 62)
“
semua wajah tertunduk, dihadapan Allah yang hidup dan berdiri sendiri, sungguh
rugi orang-orang yang melakukan kedholiman” ( Taha : 111).
Tuhan Selain Allah
adalah Batil
“
demikianlah, karena sesungguhnya Allah. Dialah sebenarnya dan apa saja yang merak seru selain Allah
adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah yang maha tinggi dan maha besar “
( Al-Luqman : 30 )
“
Turunnya Al-Qur’an itu tidak ada
keraguan padanya. yaitu dari Tuhan seluruh Allah”. (As-sajdah : 2 )
“
Allah yang maha esa, Dia tempat bergantung “ ( Al-Ikhlas : 2 )
Jika kita meresapi ayat-ayat diatas, sungguh kesadaran kita
tergugah, tujuan hidup kita jelas. tetapi sadar saja tidak cukup. kesadaran
harus dijaga dengan amalan-amalan yang Istiqomah dan Ikhlas. The End
0 komentar:
Posting Komentar