Jumat, 12 Oktober 2012

Para Pemimpin Yang Lupa Diri




      Indonesia dulu dijajah oleh orang non pribumi. tetapi sekarang indonesia di jajah oleh saudaranya sendiri. para pejabat wakil rakyat ternyata lupa kepada rakyatnya. begitu nyata peristiwa dimata kita, ketika rapat-rapat di gedung DPR-MPR tidak sedikit mereka yang tertidur pulas, belum lagi kekicruhan rapat yang diselesaikan dengan ala preman tanah abang, maen jotos maen sikat tidak sadar bahwa tindak tanduk mereka dilihat oleh rakyat. belum lagi berita tentang kondom-kondom yang banyak ditemukan di gedung tempat dimana kebijkan-kebijakan negara dibuat. emmm miris memang mendengarnya... mau dimana kemana negara kita.

BELAJAR KEPEMIMPINAN DARI UMAR BIN ABDUL AZIZ
     
Umar bin abdul aziz menjabat tonggak kepemimpinan begitu singkat, Cuma 2 tahun belaliu memimpin, tetapi kemimpinan dari seoarang yang bertaqwa begitu terasa pengaruhnya. konon katanya saking berkah dan damainya negara yang dimimpin umar, serigala tidak ada satupun yang memakan binatang ternak miliki warga. subhannallah!, kedamaian dan keberkahan hidup jaman itu tidak hanya dirasakan oleh rakyat, tetapi, sampai binatang ternakpun ikut merasakan kedamaian itu.
      
ada sebuah peristiwa yang menarik, yang sungguh luar biasa, tidak akan didapati peristiwa itu di jaman sekarang. ketika kholifah Umar Bin Abdul Aziz di bai’at, beliau menangis tersedu-sedu. beberapa penyair datang kehadapan beliau bermaksud untuk menghiburnya, tetapi beliau menolak. melihat ayahnya menangis seharian, anaknya mencari apa penyebabnya, tetapi tidak berhasil. istirinya fatimah lantas menemuinuya dan bertanya, “ wahai suamiku, mengapa engkau menangis seperti itu “.
     
Umar menjawab. “ sungguh aku telah diangkat untuk memimpin dan mengurusi urusan-urusan umat nabi Muhammad saw. aku termenung memikirkan nasib fakir miskin yang sedang kelaparan. orang sakit yang tidak bisa berobat, orang yang tidak bisa membeli pakaian, orang yang selama ini di dholimi dan tidak ada yang membela. orang yang mempunyai keluarga besar tetapi memilki sedikit harta. orang tua yang tidak berdaya, orang yang ditawan atau diupenjara, serta orang yang bernasib menderita di pelosok negri ini. aku sadar dan tahu bahwa Allah pasti akan meminta pertanggung jawabanku atas amanah ini. namun, aku khawatir tidak sanggup memberikan bukti bahwa aku telah melaksanakan amanah ini dengan baik sehingga aku menangis”. lalu belaiau pun membaca surat Yunus : 15. “ sesunggunya aku takut kepada siksa di hari yang besar ( Qiamat ) jika mendurhakai Tuhanku.
      

adakah pemimpin sekarang yang memilki karakteristik seperti itu, pemimpin yang memilki kesadaran eksatologis, kesadaran akan pertanggung jawaban di hari akhir seperti Umar Bin abdul aziz.  faktanya kita melihat para memimpin kita seringnya berpesrta pora berkedok syukuran ketika mendapat kemenangan  dalam pemilu, padahal amanah yang diberikan kepadanya itu sungguh berat  dan harus dipertanggung jawabkan dihadapan publik dan didepan pengadilan Allah.

PEMIMPIN YANG BUAS DAN RAKUS
      
jika kita amati dari para memimpin dalam berbagai tingkatan apapun itu banyak mengumbar janji-janji kosong, beretorika dengan indah. tetapi setelah mendapat tonggak kekuasaan mereka lupa. janji memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya, toh ternyata setelah memimpin malah para kadernya yang korupsi dan peristiwa yang sangat miris, Meraka sulit dijamah oleh hukum. tidak semudah seoarang ibu yang mencuri susu untuk anaknya lalu dipenjara atas alasan hukum harus ditegakan.
      
ketika syahwat politik untuk berkuasa begitu membara., seseorang biasanya menjual diri dengan janji-janji politik yang muluk-muluk. tetapi ketika berkuasa, ia cedrung lupa dan tidak sadar diri, janji tinggalah janji. keadilan tidak ditegakan. kekuasaan dijalankan menurut hawa nafsunya. rakyat dilupakan, bahkan disengsarakan.
     
begitulah potret penguasa yang lupa diri sekaligus lupa kepada peradilan Allah, lupa bahwa segala sesuatu apalagi kepemimpinan pasti akan diminta pertanggung jawabanya. Allah berpesan kepada kita. “ Janganlah Kamu Seperti Orang-Orang Yang Lupa Kepada Allah, Lalu Allah Menjadikan Diri Mereka Sendiri Lupa Kepada Diri Mereka Sendiri. Mereka Itulah Orang-Orang Yang Fasiq.( Q.S Al-HasyR : 19 ).
      
pera pemimpin harus sadar, dan kita juga harus sadar bahwa kita juga adalah pemimpin. apalagi yang diamanahi menjabat roda pemerintahan Thawalib. pada hakikatnya semua adalah amanah dan amanah akan diminta pertanggung jawabanya.  sosok Umar Bin Abdul Aziz adalah sosok pribadi dan pemimpimpin yang luar biasa. mudah-mudahan kita bisa membentuk diri kita menjadi pribadi yang jujur dan tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan kepada kita. Wallahu ‘Alam.

0 komentar:

Posting Komentar