Indonesia
dulu dijajah oleh orang non pribumi. tetapi sekarang indonesia di jajah oleh
saudaranya sendiri. para pejabat wakil rakyat ternyata lupa kepada rakyatnya.
begitu nyata peristiwa dimata kita, ketika rapat-rapat di gedung DPR-MPR tidak
sedikit mereka yang tertidur pulas, belum lagi kekicruhan rapat yang
diselesaikan dengan ala preman tanah abang, maen jotos maen sikat tidak sadar
bahwa tindak tanduk mereka dilihat oleh rakyat. belum lagi berita tentang
kondom-kondom yang banyak ditemukan di gedung tempat dimana kebijkan-kebijakan
negara dibuat. emmm miris memang mendengarnya... mau dimana kemana negara kita.
BELAJAR KEPEMIMPINAN DARI
UMAR BIN ABDUL AZIZ
Umar
bin abdul aziz menjabat tonggak kepemimpinan begitu singkat, Cuma 2 tahun belaliu
memimpin, tetapi kemimpinan dari seoarang yang bertaqwa begitu terasa
pengaruhnya. konon katanya saking berkah dan damainya negara yang dimimpin
umar, serigala tidak ada satupun yang memakan binatang ternak miliki warga.
subhannallah!, kedamaian dan keberkahan hidup jaman itu tidak hanya dirasakan
oleh rakyat, tetapi, sampai binatang ternakpun ikut merasakan kedamaian itu.
ada
sebuah peristiwa yang menarik, yang sungguh luar biasa, tidak akan didapati
peristiwa itu di jaman sekarang. ketika kholifah Umar Bin Abdul Aziz di bai’at,
beliau menangis tersedu-sedu. beberapa penyair datang kehadapan beliau
bermaksud untuk menghiburnya, tetapi beliau menolak. melihat ayahnya menangis
seharian, anaknya mencari apa penyebabnya, tetapi tidak berhasil. istirinya
fatimah lantas menemuinuya dan bertanya, “ wahai suamiku, mengapa engkau
menangis seperti itu “.
Umar
menjawab. “ sungguh aku telah diangkat untuk
memimpin dan mengurusi urusan-urusan umat nabi Muhammad saw. aku termenung
memikirkan nasib fakir miskin yang sedang kelaparan. orang sakit yang tidak
bisa berobat, orang yang tidak bisa membeli pakaian, orang yang selama ini di
dholimi dan tidak ada yang membela. orang yang mempunyai keluarga besar tetapi
memilki sedikit harta. orang tua yang tidak berdaya, orang yang ditawan atau
diupenjara, serta orang yang bernasib menderita di pelosok negri ini. aku sadar
dan tahu bahwa Allah pasti akan meminta pertanggung jawabanku atas amanah ini.
namun, aku khawatir tidak sanggup memberikan bukti bahwa aku telah melaksanakan
amanah ini dengan baik sehingga aku menangis”. lalu belaiau pun membaca surat
Yunus : 15. “ sesunggunya aku takut kepada siksa di hari yang besar ( Qiamat )
jika mendurhakai Tuhanku.
adakah
pemimpin sekarang yang memilki karakteristik seperti itu, pemimpin yang memilki
kesadaran eksatologis, kesadaran akan pertanggung jawaban di hari akhir seperti
Umar Bin abdul aziz. faktanya kita
melihat para memimpin kita seringnya berpesrta pora berkedok syukuran ketika
mendapat kemenangan dalam pemilu,
padahal amanah yang diberikan kepadanya itu sungguh berat dan harus dipertanggung jawabkan dihadapan
publik dan didepan pengadilan Allah.
PEMIMPIN YANG BUAS DAN RAKUS
jika
kita amati dari para memimpin dalam berbagai tingkatan apapun itu banyak
mengumbar janji-janji kosong, beretorika dengan indah. tetapi setelah mendapat
tonggak kekuasaan mereka lupa. janji memberantas korupsi sampai ke
akar-akarnya, toh ternyata setelah memimpin malah para kadernya yang korupsi
dan peristiwa yang sangat miris, Meraka sulit dijamah oleh hukum. tidak semudah
seoarang ibu yang mencuri susu untuk anaknya lalu dipenjara atas alasan hukum
harus ditegakan.
ketika
syahwat politik untuk berkuasa begitu membara., seseorang biasanya menjual diri
dengan janji-janji politik yang muluk-muluk. tetapi ketika berkuasa, ia cedrung
lupa dan tidak sadar diri, janji tinggalah janji. keadilan tidak ditegakan.
kekuasaan dijalankan menurut hawa nafsunya. rakyat dilupakan, bahkan
disengsarakan.
begitulah
potret penguasa yang lupa diri sekaligus lupa kepada peradilan Allah, lupa
bahwa segala sesuatu apalagi kepemimpinan pasti akan diminta pertanggung
jawabanya. Allah berpesan kepada kita. “ Janganlah
Kamu Seperti Orang-Orang Yang Lupa Kepada Allah, Lalu Allah Menjadikan Diri
Mereka Sendiri Lupa Kepada Diri Mereka Sendiri. Mereka Itulah Orang-Orang Yang
Fasiq.( Q.S Al-HasyR : 19 ).
pera
pemimpin harus sadar, dan kita juga harus sadar bahwa kita juga adalah
pemimpin. apalagi yang diamanahi menjabat roda pemerintahan Thawalib. pada
hakikatnya semua adalah amanah dan amanah akan diminta pertanggung jawabanya. sosok Umar Bin Abdul Aziz adalah sosok pribadi
dan pemimpimpin yang luar biasa. mudah-mudahan kita bisa membentuk diri kita
menjadi pribadi yang jujur dan tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan
kepada kita. Wallahu ‘Alam.
0 komentar:
Posting Komentar