Kata-Kata Bijak Inspiratif Membuat Hidup Lebih Hidup
ü Amal
yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meski hanya
sedikit. (Kanjeng Nabi)
ü Wahai
Sayyidina Ali! Ketahuilah olehmu bahwa ada dua golongan yang celaka di
hadapanmu. Pertama yaitu yang terlalu cinta kepadamu. Dan kedua yang terlalu
benci kepadamu. (Kanjeng Nabi).
ü Lihatlah
orang-orang yang dibawahmu dalam usrusan harta dunia, dan jangan sekali-kali
melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang
diberikan kepadamu. (Kanjeng Nabi).
ü Jangan
sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatannya tidak berharga,
yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah
berseri-seri. ( Kanjeng Nabi ).
ü Orang
dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari
siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat
sekali kepada siksa-Nya. (Kanjeng Nabi).
ü Tanda
tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan
perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat ulama dan selalu menyendiri jika
mengerjakan shalat. (Kanjeng Nabi).
ü Hidup
didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan
nan jauh menuju keabadian.(Kanjeng Nabi).
ü Cintai
dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu. (Kanjeng
Nabi).
ü Perbanyaklah
kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan
zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Kanjeng Nabi).
ü Ada
dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi
umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi
kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat
Islam.(Kanjeng Nabi).
ü Akan
kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu
yang telah kuberikan itu. (Imam Syafi’i)
ü Jangan
sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu
tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim)
ü Apabila
secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka
berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam
sekali. (Imam Ghozali)
ü Aku
tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati
tetangga-tetanggaku. (Abu Ayub as-Sakhtayani).
ü Allah
telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri
dengan segala kelemahan dan kehinaanku. (Ali BinAbu Thalib).
ü Andaikata
seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk
melakukan perbuatan perbuatan dosa. (Bisyir)
ü Sifat
rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu
yang datangnya dari siapapun.(Fudlail bin Iyadl).
ü Dalam
shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama
Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat
beliau. (Yahya bin Said al-Qathan).
ü Orang
yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena
tidak diterima oleh Allah. (Ibnu Ruslan).
ü Fikiran
merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber amal. (Wahb).
ü Orang
yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya
menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang
lain sampai pandai. (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam).
ü Jangan
berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe
teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari. (Imam
Ghozali).
ü Jika
ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari
pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan
as-Sadzili).
ü Orang
yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan
tetap mendapatkan pegangan. (Abdullah bin Abbas).
ü Berfikir
sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang
malam. (Hasan Bashri).
ü Hal-hal
yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan
makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak
makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual. (Imam Ghazali).
ü Barang
siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).
ü Berhati-hatilah
dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang
bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).
ü Inginkan
sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai
dengan nafsu atau seleramu.(Lukman Hakim).
ü Bagi
orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka
kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang. (Syaikh
Abdul Qodir Jailani).
ü Merenungkan
tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar
bin Abdul Azis).
ü Teman
yang tidak membantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka
hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan
tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafií).
ü Sedikit
makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang
dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).
ü Barang
siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk
selama-lamanya. (Fudhail bin Iyadh).
ü Siapa
yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan
memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan
Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu
Sulaiman).
ü Bersikap
sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada
mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan
memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang
Ulama).
ü Allah
tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan
tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu
Abdullah).
ü Ketahuilah
olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala
sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai
Allah. (Ibnu Atha).
ü Jika
seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya
ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan
kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun,
jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil,
lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak
diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).
ü Jalan
yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan
ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah
istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya.(Abdu
Khodir jailani).
ü Hendaklah
kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman
Hakim).
ü Kebahagiaanku
jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia
jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling
bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di
berikan Allah kepadaku. (Ali bin Abu Tholib).
ü Jika
Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah
sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan
al Banna).
ü Barang
siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang
siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu
bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka. (Imam al-Ghazali).
ü Ilmu
menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap
ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan
sendirinya. (Sufyan ats-Tsauri).
ü Ketahuilah
bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah
ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari). Bekerjalah untuk
keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah
malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).
ü Jalan
apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali
jalan yang ditempuh oleh Kanjeng nabi Muhammad. Dalam pada itu, siapapun yang
tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia
mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán
–Hadits. (Imam al-Junaid).
ü Orang
yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat
laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).
ü Dzikir
seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir
tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).
ü Orang-orang
yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan
mendapat pujian dari orang banyak.(Imam al-Ghazali).
ü Barang
siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia
tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).
ü Mengerjakan
sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan
baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu
berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (Syaikh Abdul
Qadir Jailani).
ü Saya
merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari
terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).
ü Para
pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat
orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat
sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auzaí)
ü Orang
yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan
keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan. (Imam
Syafií).
ü Manisnya
akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata
manusia. (Bisyir).
ü Dengan
pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan
bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada
Allah. (Hatim).
ü Aku
akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk
selain Allah. (Imam al-Ghazali).
ü Berfikir
merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu. (Fudhail).
ü Ketahuilah
bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada
gunanya. (Atha’bin Yassar).
ü Kulupakan
dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa
melahirkan kehinaan. (Imam Syafií).
ü Biasakan
hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis. (AbuSulaiman
ad-Darani).
ü Setiap
manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar
bin Utsman al-Maliky).
ü Apabila
kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain
perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu. (Abdul
Qasim an-Nawwawi).
ü Kuakui
bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih
luas dan lebih besar dari dosa-dosaku.(Abu Nawas).
ü Jika
kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang
berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian
Ulama).
ü Setiap
kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin
terhadap masyarakat dan bangsanya. (Mousthafaal-Gholayaini).
ü Pengkhianatan
yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling
keji yaitu pengkhianatan pemimpin. (Ali bin Abu Thalib).
ü Berteman
dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih
baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap
nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).
ü Siapa
takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya,
niscaya tidak mengerjakan sesukanya. (Umar bin Khathhab).
ü Ya
Allah! Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau
adili aku di dekat Nabi Muhammad, karena aku merasa malu jika mengaku sebagai
umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa. (Muhammad
Iqbal).
ü Hendaklah
kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah,. Katakan demikian, karena
orang banyak bisa menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu
untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).
ü Yang
disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat
Allah. (Basyar bin al-Harits).
ü Tidak
ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam,
seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).
ü Telah
kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa
banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).
ü Aku
tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada
mati dan merasa susah dengannya.(Hasan).
ü Aku
tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia
berpendapat salah. (Imam Syafií).
ü Wahai
pemburu dunia! Berbuatlah kebajikan dan hendaklah kamu meninggalkan dunia,
karena hal itu lebih baik bagimu.(Nabi Isa).
ü Barang
siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun
baginya di sis Allah.(Adh-Dhahhak).
ü Orang
yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit
baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di
samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya.(Asy-Syubali).
ü Aku
suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka
kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).
ü Setiap
manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada
maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam
Syafií).
ü Orang
orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi
sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti
ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan
sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian
Ulama).
ü Jika
aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat
besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat
apapun. (Abu Nawas).
ü Pangkal
dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada
Allah. (Abu Sulaiman Addarani).
ü Orang
yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa
melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun
al-Mishry).
ü Siapa
yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan
menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman
hidup. Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh
apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam
bin Shaifi).
ü Orang
yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa
senang. (Ali bin Husein).
ü Kerjakan
apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu
terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).
ü Pedagang
yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya,
seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin
Rumi).
ü Aku
membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal
yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati ,
kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan menindas manusia. (Kholid
ar-Robaí).
ü Memerintah
atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada
memerintah dan mengawasi sesuatu negeri.(Ibrahim bin Adham).
ü Ciri-ciri
ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan
bersikeras untuk tidak bertaqwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang
segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits,
ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya,
jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak
tahu. (Imam al-Ghazali).
ü Hati-hatilah
terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya.
Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan
labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).
ü Kehidupan
seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di
wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad
Iqbal).
ü Keluarlah
dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah.
Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya
nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang
nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan
menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun
juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).
ü Kejahatan
yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan
kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah
akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak
manusia. (Nasirin).
Salam Revolusi Diri
^-^
0 komentar:
Posting Komentar