Menurut Ibnu Abbas ra. Salah
seorang sahabat Nabi Muhamad saw. Ada tujuh indikator kebahagiaan dunia, yaitu
:
- Qolbun Syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress. Inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
- Al Azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh/shalihah. Pasangan hidup yang sholeh/sholihah akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula.
- Al
Auladun Abrar, yaitu anak yang sholeh, amal ibadah kita
tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun
minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana doa
anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Bahagialah
kita yang memiliki anak yang sholeh.
- Albiatu
Sholihah. Yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman
kita. Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh
mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita,
haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah bagi keimanan kita.
- Al Malul Halal. Atau harta yang halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya tetapi lebih pada usaha untuk selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya. Tafakuh fi Dien, atau semangat untuk memahami agama. Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin kita belajar, maka semakin kita terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaannya.
- Umur
yang barokah. Artinya umur yang semakin tua semakin
sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang
mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi
dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun
cenderung kecewa dengan ketuaannya (post power syndrome). Selain usaha
keras kita untuk memperbaiki diri, maka marilah kita memohon kepada Alloh
SWT dengan sesering mungkin dan sekhusyuk mungkin agar kita selalu
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dan juga terhindar dari api
neraka.
0 komentar:
Posting Komentar