Oleh : Misbahuddin
Jika
menerawang jaman doeloe ketika indonesia memperjuangkan kemerdekaanya.
kita lihat disana sosok pemuda yang memegang peranan penting dalam perjuangan
kemerdekaan. kepeloporan pemuda selalu tampil sebagai kekuatan penentu. Mereka
adalah kelompok intelektual yang karena usia dan tingkat perkembangannya,
memiliki idealisme yang tinggi, semangat pengabdian tanpa pamrih, dan rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara.
Tidak beda
halnya dengan masa depan, pemuda tetap menjadi tokoh sentral pergerakan,
menjadi agent of Change peradaban. bagaimana indonesia 20 tahun yang akan
datang, maka lihatlah para pemuda-pemudinya jaman sekarang, sejak dulu hingga
sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda
merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah pemuda adalah pengibar
panji-panji perubahan. Sungguh sesuatu yang luar biasa melekat pada diri
pemuda. Sungguh indah dan penuh dengan filosofis kehidupan Sabda Rasulullah
dibawah ini,
.“Manfaatkan lima perkara
sebelum lima perkara: Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR.
Al Hakim)
Dalam
hadist, pemuda sering diistilahkan dengan kata-kata syaabun. Dalam sebuah hadis
riwayat Imam Bukhari, disebutkan bahwa diantara 7 kelompok yang akan
mendapatkan naungan Allah SWT pada hari ketika tak ada naungan, selain
naungan-Nya, adalahSyaabun nasya’a fii ‘ibaadatillah (pemuda yang
tumbuh berkembang dalam pengabdian kepada Allah SWT). inilah salah satu
kelebihan pemuda.
PEMUDA DALAM PANDANGAN ISLAM.
Islam adalah
agama yang sangat memperhatikan dan memuliakan para pemuda, Al Qur’an sendiri
banyak menceritakan potret mengenai pemuda. Pemuda Ashabul Kahfi yang
ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun demi menyelamatkan iman, kisah pemuda Ashabul
Ukhdud yang menceritakan tentang pemuda yang tegar dalam keimanannya
terhadap Allah sehingga para penguasa tersebut menceburkannya kedalam parit
yang berisi api yang bergejolak dan masih banyak lagi cerita mengenai pemuda
yang dituliskan Allah di dalam kitabNya. Selain itu Al-Qur’an juga banyak
mengisahkan perjuangan para nabi dan Rasul yang notabene orang – orang yang
terpilih tersebut adalah berasal dari kalangan pemuda. Ibnu abbas ra berkata
“ Tak ada seorang nabi pun yang diutus oleh Allah, melainkan ia dipilih
dikalangan pemuda saja (yakni 30-40 tahun).
Lalu Ibnu
Abbas kemudian membaca Firman Allah SWT, Mereka (yang lain) berkata, “ Kami
mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala itu), namanya
Ibrahim. (Al Anbiyah : 60)
Al-Qur’an
menceritakan bahwa Allah memberikan kemampuan berdebat kepada Ibrahim Sebagaimana firmannya : “ Dan sungguh,
sebelum dia (Musa dan Harun) telah kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan
kami telah mengetahui dia. (Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada
ayahnya dan kaumnya, “ Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?
Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.” Dia (Ibrahim)
berkata, “ Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang
nyata.” Mereka berkata, “ Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran
atau engkau main-main? Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah
Tuhan (pemilik) langit dan bumi (dialah) yang telah menciptakannya, dan aku
termasuk orang orang yang dapat bersaksi atas itu” (Al Anbiya 51-56)
Selain itu juga
junjungan nabi kita Muhammad SAW pun diangkat menjadi Rasul tatkala berumur 40
tahun. peperangan-peperangan yang dilakukan orang muslim didominasi dengan para
pemuda. Merekalah yang memperjuangkan islam dengan segala jiwa dan raga. Nah
sekarang bagaimana dengan kita yang notabene juga adalah pemuda yang akan
mewarisi negri ini? Akankah kita siap menggantikan estafet kepemimpinan dan
perjuangan sehingga bisa membuat Islam kembali berjaya dan bersinar didunia
ini?
Inilah
tanggung jawab dan misi yang akan kita emban dipundak kita dari hari ini sampai
ajal menjemput kita. Oleh karna itu, bekalilah diri dan gunakanlah masa muda
kita dengan sebaik-baiknya untuk mencari bekal demi kemajuan dan kejayaan islam
di masa yang akan datang.
Profil Pemuda Ideal Masa Depan
Nabi Ibrahim
menegakkan nilai-nilai tauhid di tengah dominasi dan hegemoni paham
paganisme, seorang diri. Bahkan bapaknya sendiri melawannya. Kalau bukan
kesabaran dan keyakinan yang terpatri di dalam hati, mustahil misi suci ini
bisa dieksekusi.
Eksistensi
dan perana pemuda sangat urgen. Dalam al-Quran ataupun hadits, banyak diucapkan
karakteristik dan jati diri sosok pemuda ideal yang harus dijadikan teladan
oleh pemuda.
pertama, selalu berusaha dan berupaya untuk
menghidupkan diri dan jama’ah dalam binkai keyakinan dan kekuatan akidah yang
lurus, saling bersinergi dalam framework
ta’awun ‘alal birri wat taqwa . seperti pemuda-pemuda Ashabul Kahfi
yang dikisahkan Allah SWT pada surah al-Kahfi [18] ayat 25
Kedua, ia memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi (curiosity) untuk mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu
pengetahuan dan keyakinan. Artinya, tidak pernah berhenti dari
belajar dan menuntut ilmu pengetahuan (QS al-Baqarah [2]: 260). Semakin banyak
ilmu yang dimilikinya, ia menyadari betapa banyak ilmu yang belum diketahui.
Semakin berilmu, semakin tunduk tauhidnya pada wahyu.
ketiga, memiliki
keberanian (syaja’ah) dalam menyatakan yang hak (benar) itu hak (benar) dan
yang batil (salah) itu batil (salah). Katakanlah kebenaran walaupun rasanya
pahit (al Hadits). Jihad yang paling tinggi adalah kalimat haq di depan
pemimpin yang zalim. Lalu, siap bertanggung jawab serta menangung resiko ketika
mempertahankan keyakinannya. seperti kisah nabi Ibrahim yang memegal berhala-berhal kecil dan
menggantungkan dileher berhala yang besar. ( QS-Anbiya’[21] ayat 56-70 )
Keempat, selalu berusaha untuk menjaga akhlak
dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusilasi. Hal
ini seperti kisah nabi Yusuf dalam surah Yusuf [12] ayat 22-24.
Kelima, memiliki
etos kerja dan etos usaha yang tinggi serta tidak pernah menyerah pada
rintangan dan hambatan. Ia memandang berbagai kesulitan adalah sebagai peluang
untuk mengukir prestasi dan sarana kematangan jiwa. Seandainya menjadi manusia
besar itu mudah, betapa banyak manusia yang terlahir sebagai pahlawan.
Hal itu
diperagakan oleh sosok pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai
peluang untuk sukses hingga ia menjadi pemuda yang bergelar al-Amin (terpercaya)
dari masyarakat. bangsa arab yang hidup dalam kejahiliyyah berubah total
menjadi negri yang baldatun toyyinbabatu warabul ghofur. menjadi bangsa
yang memilki peradaban yang tinggi. dan penjadi penakluk negri-negri adikuasa
pada jamannya.
Wahai
pemuda, marilah kita ikuti perjalan sosok-sosok yang mengagumkan itu. belajar
senantiasa menerpa diri lebih baik lagi dari hari ke hari. memperkokoh Iman,
ilmu dan amal. menjadi inspirasi dan
pioner untuk perubahan diri, keluarga, masrakat dan negara.
Ketahuilah bahwa,baiknya diri adalah
baiknya keluarga. Baiknya keluarga, adalah baiknya masyarakat, baiknya
masyarakat adalah baiknya lingkungan, baiknya lingkungan adalah baiknya negara,
baiknya negara adalah baiknya umat dan baiknya umat adalah baiknya alam secara
keseluruhan bi idznillah.. Wallahu a’lam bishshowab.*
Misbahuddin
Al-Afghani
Guru SDIT Menara Kuwait
Pengajar KDNS pusdiklat Dewan Dakwah
0 komentar:
Posting Komentar